SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA,TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG...!!!
>

Minggu, 26 September 2010

Perbedaan Antara Alquran, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi

Definisi Alquran telah dikemukakan pada halaman terdahulu dan utk mengetahui perbedaan antara definisi Alquran dgn hadis qudsi dan hadis nabawi di sini kami kemukakan dua definisi.

Hadis Nabawi Hadits dalam arti bahasa lawan dari kata qadim . Dan yg dimaksud hadis ialah tiap kata-kata yg diucapkan dan dinukil serta disampaikan oleh manusia baik kata-kata itu diperoleh melalui pendengarannya maupun wahyu; baik dalam keadaan jaga maupun dalam keadaan tidur. Dalam pengertian ini Alquran dinamakan hadis.

Hadis siapakah yg lbh benar selain dari pada Allah? {An-Nisa 87}.

Begitu pula yg terjadi pada manusia di waktu tidurnya juga dinamakan hadis.

.. dan engkau telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil dari hadis-hadis-maksudnya mimpi. .

Adapun menurut istilah pengertian hadis ialah apa saja yg disandarkan kepada Nabi saw. baik berupa perkataan perbuatan persetujuan maupun sifat. Yang berupa perkataan seperti perkataan Nabi saw. Sesungguhnya sahnya amal itu disertai dgn niat. Dan tiap orang bergantung pada niatnya .. .

Yang berupa perbuatan ialah seperti ajarannya kepada para sahabat mengenai bagaimana cara mengerjakan salat kemudian ia mengatakan Salatlah seperti kamu melihat aku salat. .

Juga mengenai bagaimana ia melaksanakan ibadah haji dalam hal ini Rasulullah saw. bersabda Ambillah dariku manasik hajimu. .

Adapun yg berupa persetujuan adl seperti ia menyetujui suatu perkara yg dilakukan salah seorang sahabat baik perkataan ataupun perbuatan; di hadapannya ataupun tidak tetapi beritanya sampai kepadanya seperti makanan biawak yg dihidangkan kepadanya. Dan persetujuannya dalam satu riwayat Rasulullah saw. mengutus orang dalam satu peperangan. Orang itu membaca suatu bacaan dalam salat yg diakhiri dgn qul huwallahu ahad. Setelah pulang mereka menyampaikan hal itu kepada Rasulullah saw. lalu Rasulullah saw. berkata Tanyakan kepadanya mengapa ia berbuat demikian? Mereka pun menanyakan dan orang itu menjawab Kalimat itu adl sifat Allah dan aku senang membacanya. Maka Rasulullah saw. menjawab Katakan kepadanya bahwa Allah pun menyenangi dia. .

Yang berupa sifat adl riwayat seperti bahwa Rasulullah saw. selalu bermuka cerah berperangai halus dan lembut tidak keras dan tidak pula kasar tidak suka berteriak keras tidak pula berbicara kotor dan tidak juga suka mencela.

Hadis Qudsi Kita telah mengetahui makna hadis secara etimologi sedangkan qudsi dinisbatkan kepada kata quds. Nisbah ini mengesankan rasa hormat krn materi kata itu sendiri menunjukkan kebersihan dan kesucian dalam arti bahasa. Maka kata taqdis berarti menyucikan Allah. Taqdis sama dgn tathir dan taqaddasa sama dgn tathahhara . Allah berfirman tentang malaikat .. padahal kami senantiasa bertasbih dgn memuji Engkau dan menyucikan Engkau .. .

Hadis qudsi adl hadis yg oleh Rasulullah saw. disandarkan kepada Allah.

Maksudnya Rasulullah saw. meriwayatkannya bahwa itu adl kalam Allah.

Maka Rasulullah saw. menjadi perawi kalam Allah ini dgn lafal dari Rasulullah saw. sendiri. Bila seseorang meriwayatkan hadis qudsi dia meriwayatkannya dari Allah dgn disandarkan kepada Allah dgn mengatakan Rasulullah saw. mengatakan mengenai apa yg diriwayatkannya dari Tuhannya atau ia mengatakan Rasulullah saw. mengatakan ‘Allah Taala telah berfirman atau berfirman Allah Taala’.

Contoh Pertama Dari Abu Hurairah dari Rasulullah saw. mengenai apa yg diriwayatkannya dari Tuhannya Tangan Allah itu penuh tidak dikurangi oleh nafakah baik di waktu malam maupun siang hari .. .

Contoh Kedua Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. berkata Allah Taala berfirman ‘Aku menurut sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya bila dia menyebut-Ku di dalam dirinya maka Aku pun menyebutnya di dalam diri-Ku. Dan bila dia menyebut-Ku di kalangan orang banyak Aku pun menyebutnya di kalangan orang banyak yg lbh baik dari itu ..’. .

Perbedaan Alquran dgn Hadis Qudsi Ada beberapa perbedaan antara Alquran dgn hadis qudsi dan yg terpenting adl sebagai berikut.

1. Alquran adl kalam Allah yg diwahyukan kepada Rasulullah saw. dgn lafal-Nya dan dgn itu pula orang Arab ditantang tetapi mereka tidak mampu membuat seperti Alquran itu atau sepuluh surah yg serupa itu bahkan satu surah sekalipun. Tantangan itu tetap berlaku krn Alquran adl mukjizat yg abadi hingga hari kiamat. Adapun hadis qudsi tidak utk menantang dan tidak pula utk mukjizat.

2. Alquran hanya dinisbatkan kepada Allah sehingga dikatakan Allah Taala berfirman. Adapun hadis qudsi seperti telah dijelaskan di atas terkadang diriwayatkan dgn disandarkan kepada Allah sehingga nisbah hadis qudsi itu kepada Allah adl nisbah dibuatkan. Maka dikatakan Allah telah berfirman atau Allah berfirman. Dan terkadang pula diriwayatkan dgn disandarkan kepada Rasulullah saw. tetapi nisbahnya adl nisbah kabar krn Nabi menyampaikan hadis itu dari Allah. Maka dikatakan Rasulullah saw. mengatakan apa yg diriwayatkan dari Tuhannya.

3. Seluruh isi Alquran dinukil secara mutawatir sehingga kepastiannya mutlak. Adapun hadis-hadis qudsi kebanyakan adl kabar ahad sehingga kepastiannya masih merupakan dugaan. Adakalanya hadis itu sahih hasan dan kadang-kadang daif.

4. Alquran dari Allah baik lafal maupun maknanya. Hadis qudsi maknanya dari Allah dan lafalnya dari Rasulullah saw. Hadis qudsi ialah wahyu dalam makna tetapi bukan dalam lafal. Oleh sebab itu menurut sebagian besar ahli hadis diperbolehkan meriwayatkan hadis qudsi dgn maknanya saja.

5. Membaca Alquran merupakan ibadah krn itu ia dibaca dalam salat. Maka bacalah apa yg mudah bagimu dalam Alquran itu. .

Nilai ibadah membaca Alquran juga terdapat dalam hadis Barang siapa membaca satu huruf dari Alquran dia akan memperoleh satu kebaikan. Dan kebaikan itu akan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf. Tetapi alif satu huruf laam satu huruf dan miim satu huruf. .

Adapun hadis qudsi tidak disuruh membacanya dalam salat. Allah memberikan pahala membaca hadis qudsi secara umum saja. Maka membaca hadis qudsi tidak akan memperoleh pahala seperti yg disebutkan dalam hadis mengenai membaca Alquran bahwa pada tiap huruf mendapatkan sepuluh kebaikan.

Perbedaan antara Hadis Qudsi dan Hadis Nabawi Hadis nabawi itu ada dua. Pertama tauqifi. Yang bersifat tauqifi yaitu yg kandungannya diterima oleh Rasulullah saw. dari wahyu. Lalu ia menjelaskan kepada manusia dgn kata-katanya sendiri. Bagian ini meskipun kandungannya dinisbahkan kepada Allah tetapi dari segi pembicaraan lbh layak dinisbahkan kepada Rasulullah saw. sebab kata-kata itu dinisbahkan kepada yg mengatakannya meskipun di dalamnya terdapat makna yg diterima dari pihak lain.

Kedua taufiqi. Yang bersifat taufiqi yaitu yg disimpulkan oleh Rasulullah saw. menurut pemahamannya terhadap Alquran krn ia mempunyai tugas menjelaskan Alquran atau menyimpulkannya dgn pertimbangan dan ijtihad.

Bagian kesimpulan yg bersifat ijitihad ini diperkuat oleh wahyu jika ia benar. Dan bila terdapat kesalahan di dalamnya turunlah wahyu yg membetulkannya. Bagian ini bukanlah kalam Allah secara pasti.

Dari sini jelaslah bahwa hadis nabawi dgn kedua bagiannya yg tauqifi atau yg taufiqi dgn ijtiihad yg diakui dari wahyu itu bersumber dari wahyu. Inilah makna dari firman Allah tentang Rasul-Nya Dia tidak berbicara menurut hawa nafsunya. Apa yg diucapkannya itu tidak lain hanyalah wahyu yg diturunkan kepadanya. .

Hadis qudsi itu maknanya dari Allah ia disampaikan kepada Rasulullah saw.

melalui salah satu cara penuturan wahyu sedang lafalnya dari Rasulullah saw. Inilah pendapat yg kuat. Dinisbahkannya hadis qudsi kepada Allah Taala adl nisbah mengenai isinya bukan nisbah mengenai lafalnya. Sebab seandainya hadis qudsi itu lafalnya juga dari Allah tidak ada lagi perbedaan antara hadis qudsi dan Alquran dan tentu pula gaya bahasanya menuntut utk ditantang serta membacanya pun akan dianggap ibadah.

Mengenai hal ini timbul dua macam syubhat.

Pertama bahwa hadis nabawi juga wahyu secara maknawi yg lafalnya dari Rasulullah saw. tetapi mengapa hadis nabawi tidak kita namakan juga hadis qudsi. Jawabnya adalah kita merasa pasti tentang hadis qudsi bahwa ia diturunkan maknanya dari Allah krn adanya nas syara yg menisbahkannya kepada Allah yaitu kata-kata Rasulullah saw. Allah Taala telah berfirman atau Allah Taala berfirman. Itu sebabnya kita namakan hadis itu hadis qudsi.

Hal ini berbeda dgn hadis nabawi krn hadis nabawi tidak memuat nas seperti ini. Di samping itu masing-masing isinya boleh jadi diberitahukan kepada Nabi melalui wahyu yakni secara tauqifi namun mungkin juga disimpulkan melalui ijtihad yaitu secara taufiqi. Oleh sebab itu kita namakan masing-masing dgn nabawi sebagai terminal nama yg pasti.

Seandainya kita mempunyai bukti utk membedakan mana wahyu tauqifi tentulah hadis nabawi itu kita namai pula hadis qudsi.

Kedua apabila lafal hadis qudsi itu dari Rasulullah saw. maka dgn alasan apakah hadis itu dinisbahkan kepada Allah melalui kata-kata Nabi Allah Taala telah berfirman atau Allah Taala berfirman. Jawabnya ialah bahwa hal yg demikian ini biasa terjadi dalam bahasa Arab yg menisbahkan kalam berdasarkan kandungannya bukan berdasarkan lafalnya. Misalkan ketika kita mengubah sebait syair menjadi prosa kita katakana bahwa penyair berkata demikian. Juga ketika kita menceritakan apa yg kita dengar dari seseorang kita pun mengatakan si Fulan berkata demikian. Begitu juga Alquran menceritakan tentang Musa Firaun dan sebagainya isi kata-kata mereka dgn lafal yg bukan lafal mereka dan dgn gaya bahasa yg bukan gaya bahasa mereka tetapi dinisbahkan kepada mereka.

Dan ingatlah ketika Tuhanmu menyeru Musa ‘Datangilah kaum yg zalim itu kaum Firaun. Mengapa mereka tidak bertakwa? Berkata Musa ‘Ya Tuahnku aku takut bahwa mereka akan mendustakan aku. Dan sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku maka utuslah kepada Harun. Dan aku berdosa terhadap mereka maka aku takut mereka akan membunuhku.’ Allah berfirman ‘Jangan takut {mereka tidak akan bisa membunuhmu} maka pergilah kami berdua dgn membawa ayat-ayat kami ; sesungguhnya kami bersamamu mendengarkan maka datanglah kamu berdua kepada Firaun dan katakanlah olehmu ‘Sesungguhnya kami adl rasul Tuhan semesta alam lepaskanlah Bani Israil beserta kami.’ Firaun menjawab ‘Bukankah kami telah mengasuhmu di antara kami waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu. Dan kamu telah berbuat sesuatu perbuatan yg kamu lakukan itu dan kamu termasuk golongan orang-orang yg tidak membalas guna.’ Berkata Musa ‘Aku telah melakukannya sedang aku di waktu itu termasuk orang-orang yg khilaf. Lalu aku lari meninggalkan kamu ketika aku takut kepadamu kemudian Tuhanku memberikan kepadaku ilmu serta Dia menjadikanku salah seorang di antara rasul-rasul. Budi yg kamu limpahkan kepadaku itu adl kamu telah memperbudak Bani Israil.’ Firaun bertanya ‘Siapa Tuhan semesta alam itu?’ Musa menjawab ‘Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yg di antara keduanya jika kamu sekalian mempercayainya’. .

Sumber Studi Ilmu-Ilmu Quran terjemahan dari Mabaahits fii ‘Uluumil Quraan Manna’ Khaliil al-Qattaan

sumber file al_islam.chm

Nama dan Sifat Alquran

Allah menamakan Alquran dgn beberapa nama; Alquran Alquran ini memberi petunjuk kepada jalan yg lbh lurus. .

Kitab Telah kami turunkan kepadamu al-kitab yg di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. .

Furqan Maha suci Allah yg telah menurunkan Al-Furqan kepada hamba-Nya agar dia menjadi pemberi peringatan kepada semesta alam. .

Zikr Sesungguhnya kamilah yg telah menurunkan az-zikr dan sesungguhnya kamilah yg benar-benar akan menjaganya. .

Tanzil Dan Alquran ini Tanzil dari Tuhan semesta alam. {Asy-Syu’ara 192}.

Quran dan al-kitab lbh populer dari nama-nama yg lain. Dalam hal ini Dr.

Muhammad Abdullah Daraz berkata Ia dinamakan Quran krn ia ‘dibaca’ dgn lisan dan dinamakan al-kitab krn ia ‘ditulis’ dgn pena. Kedua nama ini menunjukkan makna yg sesuai dgn kenyataannya.

Penamaan Quran dgn kedua nama ini memberikan isyarat bahwa selayaknyalah ia dipelihara dalam bentuk hapalan dan tulisan. Dengan demikian apabila di antara salah satunya ada yg melenceng maka yg lain akan meluruskannya.

Kita tidak dapat menyandarkan hanya kepada seseorang sebelum hapalannya sesuai dgn tulisan yg telah disepakati oleh para sahabat yg dinukilkan kepada kita dari generasi ke generasi menurut keadaan sewaktu dibuatnya pertama kali. Dan kita pun tidak dapat menyandarkan hanya kepada tulisan penulis sebelum tulisan itu sesuai dgn hapalan tersebut berdasarkan isnad yg sahih dan mutawatir.

Dengan penjagaan yg ganda ini yg oleh Allah telah ditanamkan ke dalam jiwa umat Muhammad utk mengikuti langkah Nabi-Nya maka Quran tetap terjaga dalam benteng yg kokoh. Hal itu tidak lain utk mewujudkan janji Allah yg menjamin terpeliharanya Quran seperti difirmankan-Nya Sesungguhnya kamilah yg telah menurunkan az-zikr dan sesungguhnya kamilah yg benar-benar akan menjaganya. .

Dengan demikian Quran tidak mengalami penyimpangan perubahan dan keterputusan sanad seperti terjadi pada kitab-kitab terdahulu.

Penjagaan ganda ini di antaranya menjelaskan bahwa kitab-kita samawi lainnya diturunkan hanya dalam waktu itu sedang Quran diturunkan utk membetulkan dan menguji kitab-kitab yg sebelumnya. Karena itu Quran mencakup hakikat yg ada di dalam kita-kitab terdahulu dan menambahnya dgn tambahan yg dikehendaki Allah. Quran menjalankan fungsi kitab-kitab sebelumnya tetapi kitab-kitab itu tidak dapat menempati posisinya. Allah telah menakdirkan utk menjadikannya sebagai bukti sampai hari kiamat. Dan apabila Allah menghendaki suatu perkara maka Dia akan mempermudah jalannya ke arah itu.

Karena Dia Mahabijaksana dan Mahatahu. Inilah alasan yg paling kuat.

Allah telah melukiskan Quran dgn beberapa sifat di antaranya sebagai berikut.

Nur Wahai manusia telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yg terang benderang. .

Huda Syifa’ Rahmah dan Mau’izah Wahai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu nasihat dari Tuhanmu dan obat bagi yg ada di dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yg beriman. .

Mubin Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yg menerangkan. .

Mubarak Dan Alquran ini adl kitab yg telah kami berkahi membenarkan kitab-kitab yg diturnkan sebelumnya .. .

Busyra .. yg membenarkan kitab-kitab yg sebelumnya dan menjadikan petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yg beriman. .

‘Aziz Mereka yg mengingkari az-zikr ketika Alquran datang kepada mereka . Alquran adl kitab yg mulia. {Fusilat 41}.

Majid Bahkan yg mereka dustakan itu adl Alquran yg dihormati. {Al-Buruj 21}.

Basyir dan Nazir Kitab yg dijelaskan ayat-ayatnya yakni bacaan dalam bahasa Arab utk kaum yg mengetahui yg membawa kabar gembira dan yg membawa peringatan.

.

Setiap penamaan atau pelukisan itu merupakan salah satu makna dalam Quran.

Sumber Studi Ilmu-Ilmu Quran terjemahan dari Mabaahits fii ‘Uluumil Quraan Manna’ Khaliil al-Qattaan.

sumber file al_islam.chm

Definisi Alquran

Secara Bahasa Qara’a mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun dan qiraah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dgn yg lain dalam satu ucapan yg tersusun rapi. Quran pada mulanya seperti qiraah yaitu masdar dari kata qara’a qiraatan quranan. Allah SWT berfirman yg artinya Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya dan membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. .

Kata qur’anah pada ayat di atas berarti qiraatuhu {bacaannya/cara membacanya}. Jadi kata itu adl masdar menurut wazan fu’lan dgn vokal u seperti ghufran dan syukran. Kita dapat mengatakan qara’tuhu quran qiraatan wa quranan artinya sama saja. Di sini maqru’ {apa yg dibaca} diberi nama quran yakni penamaan maf’ul dgn masdar.

Quran dikhususkan sebagai nama bagi kitab yg diturunkan kepada Muhammad saw. sehingga Quran menjadi nama khas bagi kitab itu sebagai nama diri.

Secara gabungan kata itu dipakai utk nama Quran secara keseluruhan begitu juga utk penamaan ayat-ayatnya. Maka jika kita mendengar orang membaca ayat Quran kita boleh mengatakan bahwa ia sedang membaca Alquran.

Dan apabila dibacakan Quran maka dengarlah dan perhatikanlah .. {Al-A’raaf 204}.

Sebagian ulama menyebutkan bahwa penamaan kitab ini dgn nama Alquran di antara kitab-kitab Allah itu krn kitab ini mencakup inti dari kitab-kitab-Nya bahkan mencakup inti dari semua ilmu. Hal itu diisyaratkan dalam firman-Nya yg artinya Dan Kami turunkan kepadamu al-kitab sebagai penjelasan bagi segala sesuatu. .

Tiada Kami alpakan sesuatu pun di dalam al-kitab ini . {Al-An’am 38}.

Sebagian ulama berpendapat bahwa kata Quran itu pada mulanya tidak berhamzah sebagai kata jadian. Mungkin krn ia dijadikan sebagai suatu nama bagi kalam yg diturunkan kepada Nabi saw. dan bukannya kata jadian dari qaraa atau mungkin juga krn ia berasal dari kata qarana asy-syai’ bi asy-syai’ yg berarti memperhubungkan sesuatu dgn yg lain atau juga berasal dari kata qaraain krn ayat-ayatnya satu dgn yg lain saling menyerupai. Dengan demikian huruf nun itu asli. Namun pendapat ini masih diragukan yg benar adl pendapat yg pertama.

Secara Istilah Quran memang sukar diberi batasan-batasan dgn definisi-definisi logika yg mengelompokkan segala jenis bagian-bagian serta ketentuan-ketentuannya yg khusus mempunyai genus differentia dan propium sehingga definisi Quran memiliki batasan yg benar-benar kongkret.

yg kongkret adl menghadirkannya dalam pikiran atau dalam realita misalnya kita menunjuk sebagai Quran kepada yg tertulis dalam mushaf atau terbaca dgn lisan. Untuk itu kita katakan Quran adl apa yg ada di antara dua buku atau kita katakan juga Alquran adl bismillaahir rahmaanir rahiim alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin … minal jinnati wannaas.

Para ulama menyebutkan definisi Alquran yg mendekati maknanya dgn membedakan dari yg lain dgn menyebutkan bahwa Alquran adl kalam atau firman Allah yg diturunkan kepada Muhammad saw. yg pembacaannya merupakan ibadah. Dalam definisi kalam merupakan kelompok jenis yg meliputi segala kalam. Dan dgn menggabungkannya kepada Allah berarti tidak termasuk semua kalam manusia jin dan malaikat.

Dan dgn kata-kata yg diturunkan maka tidak termasuk kalam Allah yg sudah khusus bagi milik-Nya.

Katakanlah ‘Sekiranya lautan menjadi tinta utk menuliskan firman Rabku akan habislah lautan sebelum firman Rabku habis ditulis sekalipun Kami berikan tambahannya sebanyak itu pula. .

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan menjadi tinta ditambahkan sesudahnya tujuh lautan lagi niscaya kalam Allah tidak akan habis-habisnya. .

Dan membatasi apa yg diturunkan itu hanya kepada Muhammad saw. tidak termasuk apa yg diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya seperti Taurat Injil dll.

Adapun yg pembacaannya merupakan suatu ibadah mengecualikan hadis-hadis ahad dan hadis-hadis qudsi-bila kita berpendapat bahwa yg diturunkan Allah itu kata-katanya-sebab kata-kata pembacaannya sebagai ibadah artinya perintah utk membacanya di dalam salat dan lainnya sebagai suatu ibadah sedangkan qiraat ahad dan hadis-hadis qudsi tidak demikian halnya.

Sumber Studi Ilmu-Ilmu Quran terjemahan dari Mabaahits fii ‘Uluumil Qur’aan Manna’ Khaliil al-Qattaan.

sumber file al_islam.chm

Nama dan Sifat Alquran

Allah menamakan Alquran dgn beberapa nama; Alquran Alquran ini memberi petunjuk kepada jalan yg lbh lurus. .

Kitab Telah kami turunkan kepadamu al-kitab yg di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. .

Furqan Maha suci Allah yg telah menurunkan Al-Furqan kepada hamba-Nya agar dia menjadi pemberi peringatan kepada semesta alam. .

Zikr Sesungguhnya kamilah yg telah menurunkan az-zikr dan sesungguhnya kamilah yg benar-benar akan menjaganya. .

Tanzil Dan Alquran ini Tanzil dari Tuhan semesta alam. {Asy-Syu’ara 192}.

Quran dan al-kitab lbh populer dari nama-nama yg lain. Dalam hal ini Dr.

Muhammad Abdullah Daraz berkata Ia dinamakan Quran krn ia ‘dibaca’ dgn lisan dan dinamakan al-kitab krn ia ‘ditulis’ dgn pena. Kedua nama ini menunjukkan makna yg sesuai dgn kenyataannya.

Penamaan Quran dgn kedua nama ini memberikan isyarat bahwa selayaknyalah ia dipelihara dalam bentuk hapalan dan tulisan. Dengan demikian apabila di antara salah satunya ada yg melenceng maka yg lain akan meluruskannya.

Kita tidak dapat menyandarkan hanya kepada seseorang sebelum hapalannya sesuai dgn tulisan yg telah disepakati oleh para sahabat yg dinukilkan kepada kita dari generasi ke generasi menurut keadaan sewaktu dibuatnya pertama kali. Dan kita pun tidak dapat menyandarkan hanya kepada tulisan penulis sebelum tulisan itu sesuai dgn hapalan tersebut berdasarkan isnad yg sahih dan mutawatir.

Dengan penjagaan yg ganda ini yg oleh Allah telah ditanamkan ke dalam jiwa umat Muhammad utk mengikuti langkah Nabi-Nya maka Quran tetap terjaga dalam benteng yg kokoh. Hal itu tidak lain utk mewujudkan janji Allah yg menjamin terpeliharanya Quran seperti difirmankan-Nya Sesungguhnya kamilah yg telah menurunkan az-zikr dan sesungguhnya kamilah yg benar-benar akan menjaganya. .

Dengan demikian Quran tidak mengalami penyimpangan perubahan dan keterputusan sanad seperti terjadi pada kitab-kitab terdahulu.

Penjagaan ganda ini di antaranya menjelaskan bahwa kitab-kita samawi lainnya diturunkan hanya dalam waktu itu sedang Quran diturunkan utk membetulkan dan menguji kitab-kitab yg sebelumnya. Karena itu Quran mencakup hakikat yg ada di dalam kita-kitab terdahulu dan menambahnya dgn tambahan yg dikehendaki Allah. Quran menjalankan fungsi kitab-kitab sebelumnya tetapi kitab-kitab itu tidak dapat menempati posisinya. Allah telah menakdirkan utk menjadikannya sebagai bukti sampai hari kiamat. Dan apabila Allah menghendaki suatu perkara maka Dia akan mempermudah jalannya ke arah itu.

Karena Dia Mahabijaksana dan Mahatahu. Inilah alasan yg paling kuat.

Allah telah melukiskan Quran dgn beberapa sifat di antaranya sebagai berikut.

Nur Wahai manusia telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yg terang benderang. .

Huda Syifa’ Rahmah dan Mau’izah Wahai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu nasihat dari Tuhanmu dan obat bagi yg ada di dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yg beriman. .

Mubin Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yg menerangkan. .

Mubarak Dan Alquran ini adl kitab yg telah kami berkahi membenarkan kitab-kitab yg diturnkan sebelumnya .. .

Busyra .. yg membenarkan kitab-kitab yg sebelumnya dan menjadikan petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yg beriman. .

‘Aziz Mereka yg mengingkari az-zikr ketika Alquran datang kepada mereka . Alquran adl kitab yg mulia. {Fusilat 41}.

Majid Bahkan yg mereka dustakan itu adl Alquran yg dihormati. {Al-Buruj 21}.

Basyir dan Nazir Kitab yg dijelaskan ayat-ayatnya yakni bacaan dalam bahasa Arab utk kaum yg mengetahui yg membawa kabar gembira dan yg membawa peringatan.

.

Setiap penamaan atau pelukisan itu merupakan salah satu makna dalam Quran.

Sumber Studi Ilmu-Ilmu Quran terjemahan dari Mabaahits fii ‘Uluumil Quraan Manna’ Khaliil al-Qattaan.

sumber file al_islam.chm

Ilmu Ilmu Alquran - 1

Alquran adl mukjizat Islam yg kekal dan mukjizatnya selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Ia diturunkan Allah kepada Rasulullah saw.

utk mengeluarkan manusia dari suasana gelap menuju terang serta membimbing mereka ke jalan yg lurus. Rasulullah saw. menyampaikan Alquran kepada para sahabatnya orang Arab asli. Sehingga mereka dapat memahaminya berdasarkan nalurinya. Bila mengalami ketidakjelasan dalam memahami suatu ayat mereka menanyakannya kepada Rasulullah saw.

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangannya Imam Bukhari Imam Muslim dan yg lainnya meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud r.a. katanya Ketika ayat yg artinya ‘Orang-orang yg beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dgn kezaliman’ diturunkan banyak orang yg merasa resah. Mereka kemudian menanyakannya kepada Rasulullah saw. Ya Rasulullah saw. siapakah di antara kita yg tidak berbuat kezaliman terhadap dirinya? Nabi menjawab Kezaliman di sini bukan seperti yg kamu pahami. Tidakkah kamu pernah mendengar apa yg telah dikatakan oleh seorang hamba Allah yg saleh ‘Sesungguhnya kemusyrikan adl kezaliman yg besar’. . Jadi yg dimaksud dgn kezaliman di sini adl kemusyrikan.

Disamping itu Rasulullah saw. juga menafsirkan utk mereka beberapa ayat.

Dalam riwayat Muslim dan yg lainnya dari Uqbah bin Amir berkata Aku pernah mendengar Rasulullah saw. berkata di atas mimbar yg artinya ‘Dan siapkanlah utk menghadapi mereka kekuatan yg kamu sanggupi.’ {Al-Anfal 60}. Ingatlah bahwa kekuatan di sini adl memanah.

Para sahabat sangat antusias utk menerima Alquran dari Rasulullah saw.

menghafal dan memahaminya. Ini merupakan suatu kehormatan bagi mereka. Anas r.a. berkata Seseorang di antara kami bila telah membaca surah Al-Baqarah dan Ali Imran orang itu menjadi besar dalam pandangan kami. Begitu pula mereka selalu berusha mengamalkan Alquran dan memahami hukum-hukumnya.

Diriwayatkan dari Abu Abdurrahman as-Sulami yg mengatakan Mereka yg membacakan Alquran kepada kami seperti Utsman bin Affan dan Abdullah bin Mas’ud serta yg lain menceritakan bahwa bila mereka belajar dari Nabi sepuluh ayat mereka tidak melanjutkannya sebelum mengamalkan ilmu dan amal yg ada di dalamnya. Mereka berkata ‘Kami mempelajari Alquran berikut ilmu dan amalnya sekaligus’.

Rasulullah saw. tidak mengizinkan mereka menuliskan sesuatu dari dirinya selain Alquran krn beliau khawatir akan tercampur dgn yg lain.

Muslim meriwayatkan dari Abu Said al-Khudri Rasulullah saw. bersabda Janganlah kamu menulis dari aku. Barang siapa menulis dari aku selain Alquran hendaklah dihapus. Dan ceritakan apa yg dariku dan itu tiada halangan baginya. Dan barang siapa yg sengaja berdusta atas namaku ia menempati tempatnya di api neraka.

Sekalipun setelah itu Rasulullah saw. mengizinkan kepada sebagian sahabat utk menulis hadis tetapi hal yg berhubungan dgn Alquran tetap didasarkan pada riwayat yg melalui petunjuk di zaman Rasulullah saw. di masa kekhalifahan Abu Bakar dan Umar ra.

Kemudian datang masa kekhalifahan Utsman bin Affan r.a. dan keadaan menghendaki utk menyatukan kaum muslimin pada satu mushaf. Dan hal itu pun terlaksana. Mushaf itu disebut Mushaf Imam . Salinan-salinan mushaf itu juga dikirimkan ke beberapa provinsi.

Penulisan mushaf tersebut disebut Ar-Rasmu al-Utsmani yaitu dinisbatkan kepada Utsman. Dan ini dianggap sebagai permulaan dari ilmu rasmil quran.

Kemudian datang masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib r.a. Dan atas perintahnya Abul Aswad ad-Du’ali meletakkan kaidah-kaidah nahwu cara pengucapan yg tepat dan baku serta memberikan ketentuan-ketentuan harakat pada Alquran. Ini juga dianggap sebagai permulaan i’rabil quran.

Para sahabat senantiasa melanjutkan usaha mereka dalam menyampaikan makna-makna Alquran dan penafsiran ayat-ayatnya yg berbeda-beda di antara mereka sesuai dgn kemampuannya yg berbeda-beda dalam memahami dan krn adanya perbedaan lama tidaknya mereka hidup bersama Rasulullah saw.

Hal yg demikian diteruskan oleh murid-murid mereka yaitu para tabi’in.

Di antara para mufassir yg termasyhur dari kalangan sahabat adl empat orang khalifah kemudian Ibnu Mas’ud Ibn Abbas Ubai bin Ka’ab Abdurrahman bin Auf Zaid bin Tsabit Abu Musa al-Asyari dan Abdullah bin Zubair.

Banyak riwayat mengenai tafsir yg diambil dari Abdullah bin Abbas dan Ubai bin Ka’ab. Dan apa yg diriwayatkan dari mereka tidak berarti sudah merupakan tafsir Alquran yg sempurna tetapi terbatas hanya pada makna beberapa ayat dgn penafsiran tentang apa yg masih samar dan penjelasan apa yg masih global. Mengenai para tabi’in di antara mereka ada satu kelompok terkenal yg mengambil ilmu ini dari para sahabat di samping mereka sendiri bersungguh-sungguh atau melakukan ijtihad dalam menafsirkan ayat.

Di antara murid-murid Ibnu Abbas di Mekah yg terkenal ialah Sa’id bin Jubair Mujahid Ikrimah bekas sahaya Ibnu Abbas Thawus bin Kisan al-Yamani dan Atha’ bin Abi Rabah. Sementara di antara murid-murid Ubay bin Ka’ab yg terkenal di Madinah adl Zaid bin Aslam Abul Aliyah dan Muhammad bin Ka’ab al-Qurazi. Di antara murid-murid Abdullah bin Mas’ud di Irak yg terkenal adl al-Qamah bin Qais Masruq Al-Aswad bin Yazid Amir Asy-Sya’bi Hasan al-Basri dan Qatadah bin Di’amah as-Sadusi.

Ibnu Taimiyah berkata Adapun mengenai ilmu tafsir orang yg paling tahu adl penduduk Mekah krn mereka sahabat Ibnu Abbas seperti Mujahid Atha’ bin Abi Rabah Ikrimah maula Ibnu Abbas lainnya seperti Thawus Abusy-Sya’sa Said bin Jubair dan lain-lainnya. Begitu pula penduduk Kufah dari sahabat Ibnu Mas’ud dan mereka itu mempunyai kelebihan dalam ilmu tafsir di antaranya adl Zubair bin Aslam Malik dan anaknya Abdurrahman serta Abdullah bin Wahb mereka berguru kepadanya. Dan yg diriwayatkan dari mereka itu semua meliputi ilmu tafsir ilmu gharibil quran ilmu makki wal madani dan ilmu nasikh dan mansukh. Tetapi semua ini didasarkan pada riwayat dgn cara didiktekan.

Pada abad ke-2 Hijriah tiba masa pembukuan yg yg dimulai dgn pembukuan hadis dgn segala babnya yg bermacam-macam dan itu juga menyangkut hal yg berhubungan dgn tafsir. Maka sebagian ulama membukukan tafsir Quran yg diriwayatkan dari Rasulullah saw. dari para sahabat atau dari para tabi’in. Di antara mereka itu yg terkenal adl Yazid bin Harun as-Sulami Syu’bah bin Hajjaj Waki’ bin Jarrah Sufyan bin Uyainah dan Abdurrazaq bin Hammam . Mereka semua adl para ahli hadis; tafsir yg mereka susun merupakan salah satu bagiannya. Namun tafsir mereka yg tertulis tidak ada yg sampai ke tangan kita. Kemudian langkah mereka itu diikuti oleh segolongan ulama. Mereka menyusun tafsir Alquran yg lbh sempurna berdasarkan susunan ayat. Dan yg paling terkenal di antara mereka adl Ibn Jarir at-Thabari .

Sumber Studi Ilmu-Ilmu Quran terjemahan dari Mabaahits fii ‘Uluumil Quraan Manna’ Khaliil al-Qattaan.

sumber file al_islam.chm

Alquran

Di antara kemurahan Allah terhadap manusia adl Dia tidak saja memberikan sifat yg bersih yg dapat membimbing dan memberi petunjuk kepada mereka ke arah kebaikan tetapi juga dari waktu ke waktu Dia mengutus seorang rasul kepada umat manusia dgn membawa kitab dari Allah dan menyuruh mereka beribadah hanya kepada Allah saja menyampaikan kabar gembira dan memberikan peringatan agar menjadi bukti bagi manusia.

selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adl Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

.

Perkembangan dan kemajuan berpikir manusia senantiasa disertai wahyu yg sesuai dan dapat memecahkan problematika yg dihadapi kaum tiap rasul sampai perkembangan itu mengalami kematangannya. Allah menghendaki agar risalah Muhammad saw. muncul di dunia ini maka diutuslah beliau saat manusia tengah mengalami kekosongan para rasul utk menyempurnakan bangunan saudara-saudara pendahulunya dgn syariatnya yg universal dan abadi serta dgn kitab yg diturunkan kepadanya yaitu .

Rasulullah saw. bersabda yg artinya Perumpamaan diriku dgn para nabi sebelumku adl bagaikan orang yg membangun sebuah rumah. Ia kemudian membaikkan dan memperindah rumah itu kecuali letak satu bata di sebuah sudutnya. Maka orang-orang pun mengelilingi rumah itu mereka mengaguminya dan berkata ‘Seandainya bukan krn batu bata ini tentulah rumah itu sudah sempurna.’ Maka akulah batu bata itu dan akulah penutup para nabi.

.

adl risalah Allah kepada seluruh manusia. Banyak nas yg menunjukkan hal itu baik di dalam maupun sunah. Katakanlah ‘Hai manusia sesungguhnya aku adl utusan Allah kepadamu semua .. {Al-A’raaf 158}.

Maha Suci Allah yg telah menurunkan Al-Furqaan {} kepada hamba-Nya agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. .

Rasulullah saw. bersabda Setiap nabi diutus kepada kaumnya secara khusus sedang aku diutus kepada segenap umat manusia. .

Sesudah Muhammad saw. tidak akan ada lagi kerasulan lain. Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia adl rasul Allah dan penutup nabi-nabi. Dan adl Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. . Maka tidaklah aneh bila dapat memenuhi semua tuntutan kemanusiaan berdasarkan asas-asas pertama konsep agama samawi.

Dia telah mensyariatkan kamu tentang agama apa yg telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yg telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yg telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim Musa dan Isa yaitu ‘Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah-belah tentangnya .. .

Rasulullah saw. juga telah menantang orang-orang Arab dgn padahal diturunkan dgn bahasa mereka dan mereka pun ahli dalam bahasa dan retorikanya. Namun ternyata mereka tidak mampu membuat apa pun seperti atau membuat sepuluh surat saja bahkan satu surah pun seperti . Maka terbuktilah kemukjizatan dan terbukti pula kerasulan Muhammad.

Allah juga menetapkan utk menjaga dan menjaga pula penyampaiannya yg beruntun sehingga tak ada penyimpangan atau perubahan apa pun. Tentang Jibril yg membawa didasarkan pada firman Allah yg artinya Dia dibawa turun oleh ar-ruh al-amin . .

Dan diantara sifat dan sifat orang yg diturunkan kepadanya adl Sesungguhnya itu benar-benar firman {Allah yg dibawa oleh} utusan yg mulia yg mempunyai kekuatan yg mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yg mempunyai ‘Arsy yg ditaati di sana lagi dipercaya. Dan temanmu itu bukanlah sekali-kali orang yg gila. Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yg terang. Dan Dia bukanlah seorang yg bakhil utk menerangkan yg gaib. .

Sesungguhnya ini adl bacaan yg sangat mulia pada kitab yg terpelihara tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yg disucikan. .

Keistimewaan yg demikian ini tidak dimiliki oleh kitab-kitab yg terdahulu krn kitab-kitab itu diperuntukkan bagi satu waktu tertentu.

Maha Benar Allah dalam firman-Nya yg artinya Sesungguhnya Kamilah yg menurunkan adz-dzikr {} dan sesungguhnya Kamilah yg benar-benar akan menjaganya. .

Risalah di samping ditujukan kepada manusia juga kepada jin. Dan ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yg mendengarkan maka tatkala mereka menghadiri pembacaan lalu mereka berkata ‘Diamlah kamu .’ Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya memberi peringatan. Mereka berkata ‘Hai kaum kami sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab {} yg telah diturunkan sesudah Musa yg membenarkan kitab-kitab yg sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yg lurus. Hai kaum kami terimalah orang yg menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya ..’. .

Dengan keistimewaan ini memecahkan problematika manusia dalam berbagai segi kehidupan baik rohani jasmani sosial ekonomi maupun politik dgn solusi yg bijaksana. Karena ia diturunkan oleh Yang Maha Bijaksana dan Maha Terpuji. Pada tiap problem itu meletakkan sentuhannya yg mujarab dgn dasar-dasar yg umum yg dapat dijadikan landasan utk langkah-langkah manusia dan yg sesuai pula buat tiap zaman. Dengan demikian selalu memperoleh kelayakannya di tiap waktu dan tempat krn Islam adl agama yg abadi. Alangkah menariknya apa yg dikatakan oleh seorang juru dakwah abad ke-14 ini Islam adl suatu sistem yg lengkap; ia dapat mengatasi segala gejala kehidupan. Ia adl negara dan tanah air atau pemerintah dan bangsa. Ia adl moral dan potensi atau rahmat dan keadilan; ia adl pengetahuan dan undang-undang atau ilmu dan keputusan. Ia adl materi dan kekayaan atau pendapatan dan kesejahteraan. Ia adl jihad dan dakwah atau negara dan ideologi. Begitu pula ia adl akidah yg benar dan ibadah yg sah.

Manusia yg kini hati nuraninya tersiksa dan akhlaknya rusak tidak mempunyai pelindung lagi dari kejatuhannya ke jurang kehinaan selain .

.. barang siapa yg mengikuti petunjuk-Ku ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku maka sesungguhnya baginya penghidupan yg sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. .

Kaum muslimin sendirilah yg membangun obor di tengah gelapnya sistem dan prinsip lain. Mereka harus menjauhkan diri dari segala kegemerlapan yg palsu. Mereka harus membimbing manusia yg kebingungan dgn sehingga terbimbing ke pantai keselamatan. Seperti halnya kaum muslimin dahulu mempunyai negara dgn melalui maka tidak boleh tidak pada masa kini pun mereka harus memiliki bangsa dgn juga.

Sumber Studi Ilmu-Ilmu Quran terjemahan dari Mabaahits fii ‘Uluumil Quraan Manna’ Khaliil al-Qattaan.

sumber file al_islam.chm

Ilmu-Ilmu Alquran 2

Demikianlah tafsir pada mulanya dinukil melalui penerimaan dari riwayat kemudian dibukukan sebagai salah satu bagian hadis selanjutnya ditulis secara bebas dan mandiri. Maka berlangsunglah proses kelahiran tafsir bil ma’tsur {tafsir berdasarkan riwayat} lalu diikuti oleh at-tafsir bir ra’yi {tafsir berdasarkan penalaran}.

Di samping ilmu tafsir lahir pula karangan yg berdiri sendiri mengenai pokok-pokok pembahasan tertentu yg berhubungan dgn Alquran dan hal ini sangat diperlukan oleh seorang mufassir .

Ali bin al-Madini yg merupakan guru Bukhari menyusun karangan tentang asbaabun-nuzuul. Abul Ubaid al-Qasim bin Salam menulis Naasikh wal-Mansuukh dan Qira-at.

Ibnu Qutaibah menyusun tentang problematika quran {Musykilaatul Qur’an}. Mereka semua termasuk ulama abad ke-3 Hijriah.

Muhammad bin Khalaf bin Marzaban menyusun Al-Haawi wa-Uluumil Quraan.

Abu Muhammad bin Qasim al-Anbari juga menulis tentang ilmu-ilmu Alquran.

Abu Bakar as-Sijistani menyusun Ghariibul Qur’an.

Muhammad bin Ali al-Adfawi menyusun Al-Istighna’ fii ‘Uluumil Qur’an.

Mereka ini adl ulama-ulama abad ke-4 Hijriah.

Dan sesudah itu kegiatan karang-mengarang dalam ilmu Alquran terus berlangsung.

Abu Bakar al-Baqalani menyusun I’jaazul Qur’an dan Ali Ibrahim bin Said al-Hufi menulis I’rabul Qur’an. Al-Mawardi {wafat 450 H} mengenai tamsil-tamsil dalam Quran . Al-Izz bin Abdussalam tentang majaz dalam Alquran. Alamudin as-Sakhawi {wafat 643 H} menulis mengenai ilmu qiraat dan Aqsaamul quraan. Setiap penulis dalam karangannya itu menulis bidang dan pembahasan tertentu yg berhubungan dgn ilmu-ilmu Quran.

Syekh Muhammad Abdul Aziz az-Zarqani menyebutkan dalam kitabnya Manaahilul ‘Irfaan fii Uluumil Qura’an bahwa ia telah menemukan dalam perpustakaan Mesir sebuah kitab yg ditulis oleh Ali bin Said yg terkenal dgn Al-Hufi judulnya Al-Burhaan fii Uluumil Qura’an yg terdiri dari 30 jilid. Dari ke-30 jilid itu ada 15 jilid yg tidak tersusun dan tidak berurutan.

Pengarang membicarakan ayat-ayat Alquran menurut tertib mushaf. Dia membicarakan ilmu-ilmu Alquran yg terkandung ayat itu secara sendiri masing-masing diberi judul sendiri pula dan judul yg umum disebutkan dalam ayat dgn menuliskan alqaul fii qaulihi ‘Azza wa Jalla {pendapat mengenai firman Allah } lalu disebutnya ayat itu. Kemudian di bawah judul ini dicantumkan alqaul fii al-Ii’rab . Di bagian ini ia membicarakan ayat dari sisi nahwu dan bahasa. Selanjutnya al-qaul fil ma’na wat tafsiir . Di sini ia jelaskan ayat itu berdasarkan riwayat dan penalaran. Setelah itu al-qaul fil waqfi wal tamam . Di sini ia menjelaskan tentang waqaf yg diperbolehkan dan tidak diperbolehkan.

Terkadang qira’at diletakkan dalam judul tersendiri yg disebutnya dgn al-qaul fil qira’at . Kadang ia berbicara tentang hukum-hukum yg diambil dari ayat ketika ayat dibacakan.

Dengan metode seperti ini Al-Hufi dianggap sebagai orang pertama yg membukukan ulumul qur’an meskipun pembukuannya memakai cara tertentu seperti disebutkan tadi. Ia wafat pada tahun 330 Hijriah.

Kemudian Ibnul Jauzi mengikutinya dgn menulis sebuah kitab berjudul Fununul Afnan fi Ajaa’ibi Uluumil Qur’an. Lalu tampil Badrudin az-Zarkasyi menulis sebuah kitab dgn judul Al-Burhan fi Uluumil Qur’an Jalaaludin al-Baqini memberikan tambahan atas Al-Burhan di dalam kitabnya Mawaaqi’ul Uluum min Maawaqi’in Nujum Jalaludin as-Suyuti juga kemudian menyusun kitab yg terkenal Al-Itqan fi Uluumil Qura’an.

Kepustakaan ilmu-ilmu Quran pada masa kebangkitan modern tidaklah lbh kecil daripada nasib ilmu-ilmu yg lain. Orang-orang yg menghubungkan diri dgn gerakan pemikiran Islam telah mengambil langkah yg positif dalam membahas kandungan Quran dgn metode baru pula seperti I’jaazul Qura’an yg ditulis oleh Mustafa Sadiq ar-Rafi’i kitab At-Taswiirul Fanni fil Qur’an dan Masyaahidul Qiyamah fil Qur’an oleh Sayyid Qutb Tarjamatul Qur’an oleh Syekh Mustafa al-Maraghi yg salah satu pembahasannya ditulis oleh Muhibuddin al-Khatib Mas’alatu Tarjaamatil Qur’an oleh Mustafa Sabri An-Naba’ul Azim oleh Dr. Muhammad Abdullah Daraz dan Mukadimah Tafsir Mahasinut Ta’wil oleh Jalaaludin al-Qasimi.

Syekh Tahir al-Jazairi menyusun sebuah kitab dgn judul At-Tibyaan fii Uluumil Qur’an. Syekh Muhammad Ali Salamah menulis pula Manhaajul Furqaan fii Uluumil Qur’an yg berisi pembahasan yg sudah ditentukan utk fakultas usuludin di Mesir dgn spesialisasi dakwah dan bimbingan masyarakat. Kemudian hal itu juga diikkuti oleh muridnya Muhammad Abdul Azim az-Zarqani yg menyusun Manaahilul ‘Irfaan fi Uluumil Quran. Kemudian Syekh Ahmad Ali menyusun Muzakkirat Uluumil Qur’an yg disampaikan kepada para mahasiswanya di fakultas usuludin jurusan dakwah dan bimbingan masyarakat. Akhirnya muncul Mabaahits fii Uluumil Qur’an oleh Dr. Subhi as-Shaleh.

Juga Ustad Ahmad Muhammad Jamal menulis beberapa studi sekitar masalah ma’idah dalam Quran.

Pembahasan-pembahasan tersebut dikenal dgn sebutan uluumul quran dan kata ini kini telah menjadi istilah atau nama khusus bagi ilmu-ilmu tersebut.

Kata ulum jamak dari kata ilmu. Ilmu berarti al-fahmu wal idrak {paham dan menguasai}. Kemudian arti kata ini berubah menjadi masalah-masalah yg beraneka ragam yg disusun secara ilmiah.

Jadi yg dimaksud dgn ulumul quran ialah ilmu yg membahas masalah-masalah yg berhubungan dgn Quran dari segi asbabunnuzul {sebab-sebab turunnya Quran} pengumpulan dan penertiban Quran pengetahuan tentang surah-surah Mekah dan Madinah an-nasikh wal-mansukh al-muhkam wal-mutasyaabih dan lain sebagainya yg berhubungan dgn Alquran.

Terkadang ilmu ini juga dinamakan usuulut tafsir krn yg dibahas berkaitan dgn beberapa masalah yg harus diketahui oleh seorang mufasir sebagai sandaran dalam menafsirkan Alquran.

Sumber Studi Ilmu-Ilmu Quran terjemahan dari Mabaahits fii ‘Uluumil Quraan Manna’ Khaliil al-Qattaan.

sumber file al_islam.chm

Syurga Dan Neraka Sebagai Kendali Kehidupan

“Berbekallah kalian sesungguhnya sebaik-baik bekal adl taqwa.”

Taqwa amat berharga dalam kehidupan seorang Mukmin krn menjadi tolok ukur nilai dirinya di sisi Allah SWT sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Hujurat 13 yg artinya “Sesungguhnya orang yg paling mulia diantara kalian di hadapan Allah adl yg paling bertaqwa.”

Begitu pula utk mengarungi kehidupan akhirat tidak ada bekal yg lbh baik selain taqwa firman-Nya dal Surah Al-Baqarah 197 yg artinya “Berbekallah kalian sesungguhnya sebaik-baik bekal adl taqwa.”

Ketaqwaan juga menyebabkan semua urusan dimudahkan oleh Allah SWT dan dikaruniai rezeki yg tidak terduga. Firman Allah SWT dalam Surah Ath-Thalaq 2-3 yg artinya “Barangsiapa yg bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yg tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yg bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan nya.”

Pendek kata taqwa adl sesuatu yg paling mahal yg harus kita kejar raih dan pertahankan dalam diri kita jika ingin menjadi manusia yg paling mulia baik di dunia maupun kelak setelah berpisahnya ruh dari jasad.

Hakikat Taqwa Sebelum berbicara panjang lebar mengenai langkah-langkah meraih taqwa berikut ini definisi taqwa sebagaimana yg dikatakan oleh ibnu Mas’ud “Engkau berbuat taat kepada Allah dgn cahaya dari Allah dgn mengharap pahala Allah dan engkau tinggalkan maksiat kepada-Nya dgn cahaya dariNya krn takut akan siksaNya“.

Dan pengertian tersebut dapat kita pahami bahwa nilai taqwa seseorang amat berkait dgn kadar raja’ terhadap pahala Allah SWT dan kadar khauf terhadap neraka Allah SWT. Selain itu tentu yg paling awal adl seberapa kadar ma’rifatullah yg ia miliki. Itulah tiga unsur dasar yg mendorong seseorang utk bertaqwa kepada Allah SWT.

Oleh krn itu seseorang tidak mungkin bisa menjadi Muttaqin sejati tanpa rasa takut kepada hari akhir yg ujung-ujungnya adl penentuan tempat tinggal syurga atau neraka! Mari kita simak ayat berikut dalam Surah Al-Muzammil 17 yg artinya “Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yg menjadikan anak-anak beruban“.

Syurga Dan Neraka Pengaruhnya Terhadap Generasi Salafush Shaleh Sebagaimana telah disinggung rasa takut terhadap neraka dan rindu terhadap syurga adl bagian iman yg sangat penting. Bagian ini pulalah yg menyebabkan seseorang mampu mengorbankan apa saja utk Rabbnya dan rela meninggalkan hawa nafsunya agar terhindar dari neraka. Marilah kita simak kembali lembar kehidupan generasi terbaik ummat ini. Salaf Ash-Shaleh yg telah berhasil meresapkan rasa takut terhadap neraka dan rindu terhadap syurga ke dalam sanubari mereka.

Shahabat yg mulia Anas bin Malik r.a. mengisahkan bahwa dalam perang Badar Rasulullah SAW bersabda “Bangkitlah kalian menuju syurga yg luasnya seluas langit dan bumi.” Seorang shahabat yg bernama Umair bin Hamam berkata “Seluas langit dan bumi ya Rasulullah?” “Ya” jawab Rasul. Umair bergumam “Bakh . . . bakh . . .”. Rasulullah SAW bertanya “Apa maksud perkataanmu itu?” Umair menjawab “Demi Allah wahai Rasulullah tidak ada maksud dari perkataanku tadi kecuali aku mengharap utk menjadi salah seorang penghuninya“. Lalu Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya kamu termasuk salah seorang penghuninya“. Umair kemudian mengeluarkan beberapa kurma dari kantongnya dan memakan sebagian. Kemudian ia berkata “Jika saya harus memakan korma-korma ini semua tentu merupakan kehidupan yg terlalu lama“. Lalu ia lemparkan sisa kormanya kemudian segera maju menyerang musuh sehingga ia terbunuh dan syahid . . .

Begitu juga Amru bin Jamuh. Lelaki ini diberi udzur utk tidak ikut berperang krn kepincangannya. Namun cacat tersebut tidak menghalangi tekadnya utk memasuki syurga dgn jalan jihad bertaruh nyawa. Ketika para putranya mencoba utk menghalanginya agar tidak pergi berperang justru ia mengadu kepada Rasulullah SAW tentang keinginannya masuk syurga dgn kakinya yg pincang. Akhirnya ia diijinkan ikut dalam perang Uhud. Ketika perang sedang berkecamuk Rasulullah SAW bersabda “Bersegeralah utk bangkit menuju syurga yg luasnya seluas langit dan bumi yg disiapkan bagi orang-orang yg bertaqwa“. Maka Amru bin Jamuh segera bangkit dgn kakinya yg pincang seraya berkata “Demi Allah aku akan bersegera kepadanya“. Kemudian ia berperang sampai terbunuh . . .

Sekarang marilah kita melihat gambaran lain dari generasi yg mulia ini tentang rasa takut mereka terhadap neraka. Mereka adl orang-orang yg menjadikan malam mereka penuh tangis dan harap agar terselamatkan dari neraka. Mereka adl sejauh-jauh manusia yg meninggalkan larangan Allah SWT.

Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. mempunyai seorang budak. Suatu malam budak tersebut datang kepadanya dgn membawa makanan. Ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. sedang memakannya satu suapan budak tadi berkata “Mengapa engkau tidak menanyakan tentang makanan ini padahal biasanya engkau selalu menanyakannya?” Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. menjawab “Karena saya sangat lapar. Dari mana kau dapatkan makanan ini?” budak itu menjawab “Suatu saat pada masa jahiliyyah aku melewati suatu kaum kemudian meruqyah mereka dan mereka menjanjikan kepadaku. Tatkala lain waktu saya singgah ke tempat tersebut saya diberi hadiah“. Berkata Ash-Shiddiq “Celakalah kau . . . hampir saja kamu mencelakakanku“. ia meminta semangkuk air dan meminumnya sampai ia bisa memuntahkan makanan tadi. Orang yg melihat hal itu berkata “Semoga Allah merahmatimu. Hanya karan sesuap makanan itukah kau lakukan semua ini?” Beliau menjawa “Seandainya ia tidak bisa keluar kecuali bersama jiwaku pasti aku akan mengeluarkannya. Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda ‘Setiap jasad yg tumbuh dari hart yg haram maka neraka adl lbh pantas baginya’. Maka aku takut jika tubuhku ini tumbuh dari sesuap makanan tersebut“.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz r.a. suatu ketika menangis sehingga isterinya ikut menangis. Karena tangisan mereka berdua para tetangganya pun ikut menangis. setelah tangis reda isterinya Fatimah bertanya kepadanya “Wahai Amirul Mukminin apa yg membuatmu menangis?’. Ia menjawab “Saya membayangkan keadaan manusia nanti di hadapan Allah SWT. Sebagian masuk syurga dan lainnya masuk neraka“. Kemudian ia menjerit dan pingsan . . .

Abdullah bin Mubarak suatu malam pelita yg meneranginya padam. Setelah dihidupkan kembali ternyata jenggotnya sudah basah dgn air mata krn membayangkan kegelapan hari akhir nanti . . .

Demikian juga Abu Faruq pingsan setelah mendengar satu ayat Al-Qur’an.

Kondisi jiwa seperti inilah yg membuat mereka menjadi manusia yg paling zuhud dan wara’ terhadap dunia dan takut berbuat dosa walau sekecil apapun.

Ikuti lanjutannya “Kondisi Generasi Kiwari” dalam edisi yg akan datang…..

Oleh Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

sumber file al_islam.chm

Katalog Tasjilat Al Bayyinah, Sedayu gresik

AdministratorKatalog Per 02 September 2006Katalog Tasjilat Al BayyinahAlamat Redaksi: Ma’had Al Bayyinah Jl. RM Said No. 06 Sedagaran Sidayu Gresik JATIM 61153 Telp : 031- 3940350 HP 081-332-173963 email : al_bayyinah@plasa.com1. Kajian Shahih Bukhari Al Ustadz AfifuddinDaftar Isi1} Keutamaan Kaum Anshar2} Bertaqwa Semampu Kalian3} Upaya mendapatkan manisnya Iman4} Keimanan Itu Bertingkat – Tingkat5} Iman Kepada Yang Ghaib6} Kafirkah Orang Yang Meninggalkan Shalat?7} Mimpi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam8} Malu Adalah bagian Dari Iman9} Iman Adalah Amalan10} Menyebarkan Salam2. Kajian Shahih Bukhari Al Ustadz AfifuddinDaftar Isi1} Mayoritas Penghuni Neraka2} Hah – Hak Pembantu3} Yang Membunuh dan Yang terbunuh Di Neraka4} Makna Kedzaliman5} Ciri – ciri orang Munafik6} Bolehkah Menggunakan Teropong utk Melihat Hilal7} Lailatul Qadr Dan Tanda – Tandanya8} Bolehkah Menikah Dengan Jin?9} Bai’at Yang Syar’I Bagian I10} Bai’at Yang Syar’I Bagian II11} Hukum Transaksi Dengan Bank12} Macam – Macam Asuransi dan Hukumnya.3. Kajian Shahih Bukhari Al Ustadz AfifuddinDaftar Isi1} Agama Itu Mudah2} Jangan gampang Tertipu Dengan Penampilan3} Iman Itu Bertambah dan Berkurang4} Agama ini Sudah Sempurna5} Jangan Beragama Semaunya Sendiri6} Larangan Mengikuti Jenazah Orang Kafir Ke Kuburan7} Jangan Jadi Da’i - Dai Tikus Got Yang Ompong8} Inilah Argumen – Argumen Mereka Yang ….9} Da’i Berdasi Dan Da’i Berjubah10} Masalah halal Dan Haram Makna Syubhat11} Makna Budak Melahirkan Tuannya12} Empat Perintah dan Empat Larangan Rasulullah13} Apakah Ada Harta Gono – Gini Dalam Islam?14} Dalil dapat diterimanya Hadits Ahad dalam Masalah Apapun15} Hukum Jadi Pengacara16} Sangat Pentingnya Niat17} Jangan jadi Da’i- Da’i penghianat dakwah.4. Kajian Shahih Bukhari Al Ustadz AfifuddinDaftar Isi1} Berilmulah!! Jangan Seperti Keledai2} Ilmu itu Tidak Bisa Dibandingkan Dengan Apapun.3} Bila Kejahilan Melanda Masyarakat.4} Jangan Takut Menyampaikan Al Haq5} Ilmu Sanad adl Keistimewaan Agama Islam6} Bertanya Kepada Murid adl salah Satu Sistim Pengajaran Rasulullah7} Tawakal Sunnah VS Tawakal Sufi8} Dakwah Ahlu Sunnah Bukan utk mencari Pengikut9} Berilmulah sebelum berbicara dan beramal10} Dai – Dai yg Ngiler Sampai Seember Bila melihat lambaian Dunia11} Apabila Sekertaris – Sekertaris itu Adalah Perempuan12} Adab – Adab Menghadiri Majelis Ilmu.13} Tidak Sama antara orang yg Berilmu dgn Orang Yang tidak berilmu14} Kekurang Ajaran Ikhwanul Muslimin Kepada Pemerintah15} Menyiungkap Sindikat Terorisme16} Tahapan – tahapan dalam menuntut Ilmu.5. Kajian Shahih Bukhari Al Ustadz AfifuddinDaftar Isi1} Jangan Mencari Ilmu utk mencari gelar2} Bab Man Yuridillahu Bihi Khairan Yufaqqihu fii Diin3} Ahlus Sunnah yg Hakiki4} Pertanyaan - Pertanyaan5} Berusaha utk memahami Ilmu6} Rihlah Untuk Mencari Ilmu7} Apakah Khidir Masih Hidup ?8} Keutamaan ilmu Agama dibanding ilmu - ilmu lainnya9} Bolehnya anak kecil utk mendengarkan hadits10} Bukan Khuruj Menurut Jama’ah Tabligh11} keutamaan penuntut ilmu dan yg mengajarkan ilmu12} Ada hadits-hadits dhaif dalam kitab Arbain An Nawawi13} Merebaknya kejahilan adl satu tanda telah dekatnya hari kiamat14} Pentingnya ilmu agama dibanding ilmu dunia15} Tartib pelaksanaan Ibadah Haji16} Hukum Klub Sepak Bola17} Akibat memakai sistem Demokrasi6. Kajian Shahih Bukhari Al Ustadz Muh AfifuddinDaftar isi1} Pembelaan kepada Syaikh Utsaimin2} Dakwah Butuh Pengorbanan3} Di mana Dajjal sekarang ??4} Berdakwah Harus dgn Ilmu5} Hukum Bekerja di Kantor Pajak dan Perakitan TV6} Bertanya kepada Ahlul Ilmi7} Jenis - Jenis Shadaqah8} As’ilah9} Kewajiban berbuat baik kepada tetangga10} Apabila Kyai - Kyai dijadikan Tuhan11} Sikap Marah dan lembutnya Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam12} Hukum Menemukan barang Temuan13} Tuduhan - Tuduhan terhadap Salafiyyuun14} Larangan duduk selonjor ketika Taklim15} Adab Masuk Ke Dalam Rumah16} Bab Wajibnya Menyempurnakan Wudhu7. Kajian Shahih Bukhary Al ustadz Muhammad AfifuddinDaftar isi1} Pentingnya penguasan ilmu nahwu2} Bab semangat dalam mendapatkan hadits3} Jika bukti sebesar gajah tak juga kelihatan4} Bagaimana ilmu itu dicabut5} Bab sebab seorang itu jatuh dari kancah dakwah6} Ketika ulama diwafatkan dan orang-orang jahil dimintai fatwa7} Lanjutan bila orang-orang jahil dimintai fatwa8} Apakah wanita memperoleh waktu khusus utk thalabul ilmi9} Barang siapa dihisab maka dia akan diadzab10} Perintah utk menyampaikan ilmu11} Ancaman berdusta atas nama nabi12} Lanjutan Ancaman berdusta atas nama nabi13} Lanjutan Ancaman berdusta atas nama nabi14} Dusta mimpi bertemu dgn rasul15} Lanjutan Dusta mimpi bertemu dgn rasul16} Anjuran utk menulis ilmu17} Keutamaan orang islam atas orang kafir18} Bolehkah menikahi wanita yg sedang hamil di luar nikah8. Kajian Shahih Muslim Al Ustadz Agus SuaidiDaftar Isi1} Tak Kenal Maka tak Sayang2} Yang Lebih Hebat Dari Tongkat Nabi Musa3} Berkat Barakah Do’a Nabi Shallahu Alaihi Wa Sallam4} Rasulullah Teladan Dana Bertawakkal5} Kasih Sayang Nabi Kepada Ummatnya6} Penutup Para Nabi7} Telaga Nabi 8} Telaga Nabi 9} Telaga Nabi 10} Tragedi Uhud11} Keberanian Rasulullah Sallallhu alaihi Wa Sallam12} Kedermawanan Nabi Sallallhu alaihi Wa Sallam13} Bukti Kedermawanan Nabi Sallallhu alaihi Wa Sallam14} Kasih sayang Nabi Kepada Anak – Anak15} Rasulullah Sallallhu alaihi Wa Sallam Yang Pemalu9. Sifat Puasa Ied Nabi I Al Ustadz AfifuddinDaftar Isi1} Moqadimmah Definisi Puasa2} Puasa – Puasa Di Bulan Sya’ban Bid’ahnya Nisfu Sya’ban3} Hikmah Disyariatkannya Puasa Sya’ban4} Ru’yatul Hilal Hisab adl bagian dari ajaran agama Yunani Kuno5} Apakah Satu Hilal Untuk Seluruh Dunia Ataukah Tidak?6} Hukum Melafadhkan Niat Puasa dgn “Nawaitu …….?7} Apakah Niat Puasa Cukup Sekali Aataukah Tidak?8} Keutamaan Sahur yg Afdhal Bid’ahnya Imsaak9} Pembatal – Pembatal Puasa I10} Pembatal Pembatal Puasa II10. Sifat Puasa Ied Nabi I Al Ustadz AfifuddinDaftar Isi1} Lanjutan Pembatal Pembatal Puasa2} Orang – Orang Yang Mendapatkan Rukhsyah utk Tidak Berpuasa3} Hukum Puasa Bagi Wanita Hamil Menyusi dan Manula4} Ifthar. Bid’ah – Bid’ah Waktu Ifthar5} Derajat Hadits Allhumma Laka Sumtu ………6} Hukum Seputar I’tikaf7} Lailatul Qadr dan tanda – tandanya8} Hukum Seputar Zakat Fitrah9} Lanjutan Zakat Fitrah Makna Ied secara bahasa dan Istilah10} Shalat Ied di Lapangan atau di Masjid?11} Gugurkah kewajiban Shalat Jum’at bila Ied Bertepatan dgn hari itu?12} Puasa – Puasa Sunnah11. Matan Ajurumiah Al Ustadz Agus SuaidiDaftar Isi1} Muqoddimah2} Anwa’ul I’rob3} Baabul I’rob4} Baabu Ma’rifati ‘Alamatil I’rob5} ‘Alamaatun Nashbi6} Al Mu’robat7} Baabul Af’aal8} Baabu Marfu’atil Asmaa’ wa Baabul Faa’il9} Baabu Naibil Faa’il wa Baabul Mubtada’ wal Khobari10} Baabul Awamilid dakhilati ‘Alaal Mubtada’ wal Khobari 111} Baabul Awamilid dakhilati ‘Alaal Mubtada’ wal Khobari 212} Baabun Na’ti wa Baabul Athfi13} Baabut Tukiidi wa Baabul Badali14} Baabu Manshubatil Asma’ wal Maf’uli bihi wal Mashdar15} Baabu Dhorfiz Zaman wal Makani wal Hali Wat Tamyizi16} Baabul Istitsnaa’17} Baabu Laa wal Munaadaa wal Maf’uuli min Ajlihi wal Maf’uul Ma’ah wal Makhfudlot Minal Asmaa’12. Membongkar Sindikat Terorisme Al Ustadz AfifuddinDaftar Isi1} Bukti Kedunguan Ikhwanul Muslimin2} Iblis itu Teroris Teroris itu Iblis3} Teroris – teroris Berbaju Islam4} Tong Sampah Itu Bernama Ikhwanul Muslimin5} Sayyid Qutub Serigala Berbulu Domba6} Beragamalah Dengan Al-Qur’an As Sunnah Jangan seperti Bebek – Bebek Dungu7} Kilauan – Kilauan Mutiara Ahlu Sunnah Wal Jamaah Salafiyah.13. Kumpulan Khutbah Jumat Al Ustadz Agus SuaidiAl Ustadz AfifuddinDaftar Isi1} Empat Golongan Manusia Dalam Mensikapi Ramadhan2} Amalan – malan yg Dapat memasukan Ke Surga Dan Menjauhkan Dari Neraka3} Jangan Terlalu Cinta Dunia4} Bid’ah Bid’ah Pada Bulan Ramadhan5} Ciri – Ciri Orang Munafik6} Jangan Meremehkan Dosa – Dosa Kecil7} Ngawurnya Penetapan Tanggal Nuzulul Qur’an8} Syarat – Syarat Untuk Mendapatkan Ampunan Allah.9} Kemungkaran – Kemungkaran Pada Iiedul Fitri10} Adanya Teror – Teror Bom adl Satu Tanda dari tanda – tanda Kiamat.14. NKRI Kafirkah? Daftar Isi1} Bantahan Terhadap NII HT Tentang Makna KHALIFAH.2} Syarat-syarat Menjadi PRESIDEN .3} Kewajiban Rakyat Terhadap PRESIDEN-nya.4} Hak-hak PRESIDEN.5} Para Pemberontak MASS MEDIA.6} Syubhat Anjing-anjing JAHANNAM7} 15. Babak Baru Perjuangan Dakwah Ja’far Umar TholibDaftar Isi1} Sejarah awal perjuangan dakwah Ja’far2} Dan tatkala dia ngiler dgn lambaian-lambaian dunia3} Tuduhan Ja’far terhadap murid-muridnya4} Dakwah Ja’far yg penuh dgn warna-warni5} Menyikapi ulama ahlud dunia6} Pembelaan terhadap Syaikh Utsaimin7} Mengenal Akhlaq buruk Bani Israil16. Ciri-Ciri Masjid Kaum Munafik Al Ustadz Agus Su’aidiDaftar Isi1} Ciri-ciri masjid kaum munafik2} Jenis2 nadzar dan hukum-hukumnya3} Keutamaan mengikuti Sunnah4} Khutbah Iedul Adha5} 3 karunia Allah yg tidak semua hamba memilikinya6} Apa jadinya bila mbah kyai menjadi thaghut?7} Kisah2 nyata ketika Allah mematikan lalu menghidupkan kembali makhluk-Nya8} Beragama harus dgn dalil9} Hanyalah Ahlus Sunnah yg berakal cerdas10} Islam yg murni. Bagaimanakah itu?11} Kaidah2 yg benar dalam meneladani Rasulullah Sallallhu alaihi Wa Sallam17. Fathul Majid Al Ustadz AfifuddinDaftar Isi1} Muqaddimah Bag 12} Muqaddimah Bag. 23} Hikmah Dibalik Lafadz Bismillah Bag 14} Hikmah Dibalik Lafadz Bismillah Bag 25} Hikmah Dibalik Lafadz Bismillah Bag 36} Penjelasan Tentang Makna Sifat Rahmat Allah7} Pembahasan Jenis – Jenis Tauhid8} Komentar Ibnu Taimiyyah Tentang Tauhid Bag 19} Komentar Ibnu Taimiyyah Tentang Tauhid Bag 210} Makna Ibadah dan Tujuan diciptakannya Manusia11} Pengertian Iradah Syariyyah dinniyyah dan Iradah Kauniah Qadariyyah Bag 112} Pengertian Iradah Syariyyah dinniyyah dan Iradah Kauniah Qadariyyah Bag 213} Definisi Thagut Bagian 114} Definisi Thagut Bag II15} Iman Kepada Taqdir Allah18. Fathul Majid Al Ustadz Afifuddin01. Tauhidkanlah Allah !02. Berbakti Kepada Kedua Orang Tua03. Lanjutan Berbakti kepada kedua orang tua04. Kenalilah Sepuluh haq Allah dalam Al Qur’an05. Wasiat- Wasiat yg sepuluh06. Jangan Membunuh Anak-Anakmu Karena takut Miskin07. Jangan Dekati Zina dan membunuh Jiwa Tanpa Hak08. Ancaman bagi Yang Memakan Harta Anak Yatim Secara Dzalim09. Perintah utk Adil dalam menakar timbangan10. Perjanjian antara Allah dan Makhluk-Nya11. Makna Jalan Yang Lurus12. Bantahan terhadap Keyakinan Syiah Rafidhah13. Keutamaan Kalimat La Illaha Illallah14. Bantahan terhadap firqah-firqah sempalan15. Definisi dan Makna Ibadah19. Kajian Kitabut Tauhid Ustadz AfifuddinDaftar Isi1} Muqoddimah2} Tujuan Penciptaan Manusia dan Jin Penegertian Ibadah3} Tujuan Diuitusnya para Rasul dan hikmah diutusnya mereka4} Ketetapan Allah yg Kauni dan yg Syar’i5} Perintah utk memurnikan Ibadah Hanya Kepada Allah Semata6} Kenalilah sepuluh haq dan tunaikanlah dia7} Lima Wasiat utk Orang – Orang yg Berakal8} Lima Wasiat utk Orang – Orang yg Berakal Bag 29} Wasiat Kesepuluh10} Kenalilah Haq Allah atas Hamba-Nya11} Al Masail 12} Al Masail 213} Wasiat – Wasiat dalah Surat Al Isra’ ayat 22-3914} Wasiat – Wasiat dalah Surat Al Isra’ ayat 22-39 Bag 215} Wasiat – Wasiat dalah Surat Al Isra’ ayat 22-39 Bag 320. Ahlu Sunnah VS Ahlul Bid’ah Ustadz AfifuddinDaftar Isi1} Sejarah Ahlus Sunnah2} Al- Qur’an As Sunnah Dengan Pemahaman Siapa?3} Awal Mula terjadinya Penyimpangan Adalah PEMBERONTAKAN4} Ciri-Ciri Ahlu Sunnah5} Tiga Prinsip Dasar Ahlu Sunnah6} Ciri-Ciri Ahlul Bid’ah7} Larangan Keras Berteman dgn Ahlul Bid’ah8} Sikap Keras Salaf Terhadap Ahlul Bid’ah9} Bolehnya menggibahi Ahlul Bid’ah10} Agama Sesorang Dilihat Dengan Siapa Dia Berteman21. - Menikah Dengan Biarawati bolehkah? Ustadz Afifuddin- Ukhuwah Islamiyyah antara pengakuan kenyataanDaftar Isi1} Pembagian Orang-orang Kafir2} Bagaimana Sikap Seorang Muslim Tatkala Bertemu Dengan Orang-orang Kafir3} Hukum-hukum yg Berkaitan Tentang Muamalahnya Seorang Muslim dg Orang2 Kafir4} Bolehkah Menikah Dengan Biarawati?5} Bagaimana Menjalin Ukhuwah Syar’iyyah6} Ukhuwah Islamiyah Harus Diatas Al Qur’an Dan As Sunnah7} Prinsip Besar Ukhuwah Islamiyyah Imaniyah8} Adab Adab Dan Hak Ukhuwah Islamiyyah22. Mutiara Hikmah Tuk Wanita Muslimah Ustadz Agus Su’aidiDaftar Isi1} Kisah Seorang Muslimah2} Hikmah Dibalik Musibah3} Berani Hidup Karena Iman Kepada Qodlo’ Dan Qodar4} Dunia Ini Hanya Sementara5} Awasjangan Asal Bicara!!6} Jangan Asal Bicara 7} Kehebatan Wanita Dalam Menuntut Ilmu8} Muslimah Tak Kenal Musik9} Busana Muslimah10} Busana Muslimah 11} Perpustakan Pribadi12} Muslimah Tak Suka Shopping13} Muslimah Gemar Berdoa14} Wanita Shalihah Gemar Meningkatkan Ibadah15} Disiplin Waktu16} Nasehat Terakhir23. Misteri Arwah Al Ustadz Muhammad AfifudinDaftar Isi1} Misteri arwah2} Meneladani Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam3} Islam diantara kelompok ekstrim kanan dan kiri4} Sifat-sifat kaum yg terlaknat5} Bentuk-bentuk pelecehan terhadap Allah kitab-Nya dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam24. Demonstrasi dalam pandangan islamDaftar isi1} Demonstrsi dalam pandangan islam2} Cara termudah dan tercepat dalam mengatasi masalah hidup3} Lanjutan Cara termudah dan tercepat dalam mengatasi masalah hidup4} Sikap para shahabat dalam mengatasi masalah hidup5} Peringatan bagi orang yg menyelisihi perintah rasulullah6} Hukuman bagi orang yg menyelisihi perintah rasulullah22. Hukum Riba Ustadz Agus Su’aidiDaftar Isi1} Dakwah bil hikmah bukanlah dakwah bijaksana-bijaksini 2} Hukum riba 3} Hukum2 hutang piutang 4} Hukum2 hutang piutang dan syarat2 jual beli5} Apa hukum pegadaian?6} Proses penciptaan manusia7} Da’i2 karbitan penyeleweng ayat2 mutasyabihat8} Isti’adzah dan macam2nya 9} Isti’adzah dan macam2nya 10} Istighotsah’ antara sunnah bid’ah dan syirik11} Macam2 doa dan hukum2nya12} Kisah mu’jizat para nabi. Khasiat ayat kursiInsya Allah Segera Menyusul Kitabut Tauhid Al Ustadz Afifuddin Fathul Majid Al Ustadz Afifuddin Kajian Bhs Arab. Al Ustadz Agus Suaidi Kajian Bhs Arab Al Ustadz Agus Suaidi Kajian Bhs Arab Al Ustadz Agus Suaidi Kajian Qaulul Hasan Fi Ma’rifatil Fitan Al Ustdaz Agus Suaidi Syarhus Sunnah Al Ustadz Afifuddin Kumpulan Khutbah Jum’at Al Ustadz Agus SuaidiAl Ustadz Afifuddin Kajian Shahih Muslim Al Ustadz Agus Su’aidi Kajian Al Adabul Mufrad Al Ustadz AfifuddinHarga Per CD Rp. 15.000.-Ketentuan Pembayaran :a. Pembayaran CD diharapkan CASH mengingat Tasjilat Al-Bayyinah bukan milik pribadi akan tetapi utk kepentingan pondok sehingga antumpun turut membantu kelancaran belajar mengajar di pondok tersebut.b. Bila tidak memungkinkan utk bayar CASH maka dari pihak kami memberikan tempo maksimal 1bulan.c. Pembayaran CD bisa melalui wesel atau rekening BCA no.5610075071 a.n Agus Su’aidi.d. Kami memohon dgn sangat utk segera memberitahukan kepada pihak kami bila telah mengirim uang via rekening melalui alamat redaksi.e. Bila anda berminat menjadi Distributor kami segera kirimkan alamat lengkap anda dan daftar CD yg anda pesan ke alamat redaksi.Anda Ingin Jadi Agen / Distributor Kami ?Hubungi Tasjilat Al Bayyinah 081-332-173963
sumber : file chm Darus Salaf 2

TASAWUF - 1

Muqoddimah Allah SWT telah menciptakan manusia dgn sesempurna mungkin. Kemudian Allah SWT turunkan para nabi-Nya utk membimbing mereka kearah jalan yg benar. Seluruh rangkaian kenabian ditutup dgn diutusnya Nabi Muhammad SAW dilengkapi dgn petunjuk Al Qur`an utk seluruh ummat manusia dimana nabi-nabi sebelumnya hanya diutus kepada kaumnya yg jumlahnya menurut informasi Nabi SAW berjumlah 124.000 nabi alaihissalaam . Rasulullah SAW menanamkan Islam kepada pengikutnya di Makkah dan kemudian menyebar ke Madinah selanjutnya berkembang ke semenanjung jazirah Arab sampai wafatnya beliau. Kemudian kendali pemerintahan Islam dilanjutkan oleh para khulafaurrosyidin sehingga da`wah semakin meluas dan penaklukan kota dan negara semakin luas sehingga banyak bergesekan dgn budaya lokal serta adat istiadat non Islam yg tidak jarang pada masa-masa berikutnya terjadi akulturasi . Kalau pada abad pertama pertahanan aqidah dan syariat sangat kuat sehingga pengaruh budaya dan pemikiran dari luar Islam tidak dapat mempengaruhi kehidupan ummat Islam. Tetapi pada abad kedua diketemukan nilai-nilai Islam yg semakin mengendor dan kehidfupan semakin mewah pada saat itu banyak upaya mengadopsi pemikiran dan budaya luar kedalam budaya dan pemikiran Islam. Diantara pemikiran luar yg masuk kedalam budaya Islam adl tasawuf. Makanya istilah tasawuf tidak dikenal pada generasi pertama tidak pula tertera dalam Al Qur`an maupun hadits. Sehingga Ibnu Kholdun sejarawan muslim terkemuka mengatakan ” Sesungguhnya perkembangan tasawuf terjadi pada abad kedua dimana keadaan manusia bergelimang dunia maka sejumlah orang meninggalkan kemewahan itu dan melakukan hidup zuhud dan ibadah maka mereka disebut sufiyah”}. Maka para ulama membuat landasan bahwa Islam telah sempurna dan konsep apapun harus diukur dgn Al Qur`an dan As Sunnah manakala bersesuaian dgn Islam diambil manakala bertentangan harus ditolak. Demikian halnya dgn tasawuf marilah kita lihat sejauh mana jauh dekatnya dgn Islam.

Definisi Tasawuf Para ulama dan peneliti tidak ada yg sepakat asal usul kata tasawuf paling tidak ada tujuh perbedaan ;

1. Dari kata yg berarti bersih seperti kata Mahmud Amin An-Nawawy Artinya; “Segolongan ahli tasawuf berkata bahwasanya pemberian nama menjadi sufiyah krn kesucian rahasianya dan kebersihan kelakuannya.”

2. Istilah sufi adl nama yg dinisbatkan kepada kata yg bentuk jama`nya berarti shaf atau barisan. Hal ini sesuai dgn keterangan Mahmud Amin An-Nawawy yg mengatakan ” Segolongan berkata; bahwasanya mereka menamakan shufiyah krn mereka berada pada posisi shaf yg terdepan disisi Allah `Azza Wa Jalla dgn ketinggian cita-citanya kepada-Nya dan utk bertemu dengan-Nya serta hatinya selalu tegak disisi-Nya.”

3. Istilah sufi adl nama yg dinisbatkan kepada perkataan yg diberikan kepada orang-orang Shufi dimasa Rasulullah SAW krn mereka menempati gubuk-gubuk yg telah dibangun oleh Rasulullah SAW disekitar masjid Madinah. Hal ini sesuai dgn keterangan Abul`Alaa`Afiefy yg mengatakan ” Shufi berkaitan dgn Ahlush Shuffah; yaitu nama yg dikhususkan kepada beberapa Fakir-Muslim pada masa permulaan Islam. Mereka itu termasuk orang-orang yg tidak memiliki rumah. Maka mereka menempati gubuk yg telah dibangun oleh Rasulullah SAW diluar Masjid Madinah”.

Tetapi Mahmud Amin An-Nawawy mengatakan “Segolongan berkata Bahwasanya mereka menamakan dirinya Shufiyah krn sifat-sifatnya mirip dgn sifat-sifat Ahlus Shuffah yg dimasa Rasulullah SAW “.

4. Istilah sufi adl nama yg dinisbatkan kepada kata yg artinya bulu atau wol. Karena orang-orang Tasawuf pada umumnya mengkhususkan dirinya dgn memakai pakaian yg berasal dari bulu domba. Hal ini dikatakan oleh Qusyairy ” Adapun orang-orang yg mengatakan bahwa berasal dari kata Shuuf adl dia berpakaian Shuuf jika ia memakai baju bulu; sebagaimana dikatakan dia berpakaian kemeja bila memakai kemeja”.

5. Istilah sufi adl nama yg dinisbatkan kepada kata yg artinya pilihan . Hal ini dikatakan oleh Yusuf bin Al-Husein “Setiap umat terdapat orang-orang pilihan ; dan mereka adl titipan Allah yg tersembunyi dari makhluk-Nya Apabila terdapat orang-orang tersebut pada ummat ini maka mereka itulah Shufiyah”.

6. Istilah sufi adl nama yg dinisbatkan kepada keterangan Karena pada umumnya orang-orang tasawuf menonjolkan dirinya dgn menunjukkan sifat-sifatnya yg terpuji. Hal ini diterangkan oleh Mahmud Amin An-Nawawy ” Pernah Asy Syibly ditanya Mengapa orang-orang Shufi dinamakan Shufi ? Ia menjawab Karena padanya terlukis adanya gambaran dan ketetapan sifat ?.

7. Istilah sufi adl nama yg dinisbatkan kedalam bahasa Yunani; dari kata “Sopos” atau “Sapis” yg dapat diartikan dgn “Ahli Mistik”. Hal ini sesuai dgn keterangan Yoseph Founhamer dan Tholuck yg diterjemahkan oleh Abul `Alaa `Afiefy kedalam bahasa Arab yg artinya ” ?dan sesungguhnya ada dua macam kata bahasa Arab “Shufiyyu” dan “Shaafiyyu” bersumber dari kata asli bahasa Yunani dari kata “Sopos” dan “Sapis” “.

Banyak penulis lbh cenderung mengambil pendapat Al-Qusyairy sebagai pendapat yg paling kuat dari seluruh pendapat tersebut dimuka. Karena pada umumnya orang-orang memberikan nama panggilan kepada orang lain berdasarkan kebiasaan lahiriah yg paling menonjol padanya; misalnya pakaiannya. Karena ciri khas yg paling menonjol dan gampang diketahui pada orang Tasawuf adl pakaian wolnya maka ia dinamakan Shufi .

Sejarah perkembangan Tasawuf Sebagaimana telah kami kemukakan didepan bahwa istilah tasawuf tidak dikenal dimasa Nabi SAW dan para sahabatnya. Tetapi yg dikenal adl zuhud dan wara` . Istilah sufi pertama kali digunakan yaitu kepada Abu Hasyim Al Kufi dan ia orang yg pertama kali membangun tempat ibadah khusus bagi sufi di Ramlah wilayah Syam . Meskipun demikian orang sufi selalu menisbatkan tasawuf kepada Nabi SAW melewati Ali dilanjutkan oleh Hasan Al-Basri dst.

Sederetan nama sahabat yg menjadi rujukan ahli tasawuf ; Abu Bakar As-Shidiq Umar bin Khattab Utsman bin Affan Ali bin Abi Thalib Salman Al Farisi Abu Dzar Al Ghifari Miqdad bin Al Aswaddll.

Kemudian pada masa tabiin terkenal nama Hasan Al Basri dan Sofyan Al-Tsauri . Baru kemudian murid-murid Abdul Wahid bin Yazid pengikut Hasan Al Basri membangun tempat khusus utk warga sufi disebut duwairah demikian pendapat Ibnu Taimiyah .

Pada abad kedua dikenal nama-nama Ibrahim bin Adham Al Balakhi dan Rabiah Al Adawiyah . Ciri menonjol pada pengikut Hasan Al Basri adl rasa takut yg berlebih kepada Allah selain zuhud dan banyak ibadah sementara pada Rabiah Al Adawiyah lbh menonjol rasa muhabbah kepada Allah SWT. Sementara para ulama menyebutkan perlunya keseimbangan agar tidak menyimpang kata mereka “Barang siapa menyembah Allah SWT hanya dgn rasa muhabbah saja dia menjadi zindik barangsiapa menyembah Allah SWT hanya dgn rasa takut maka dia menjadi khawariij dan barang siapa menyembah Allah SWT dgn harapan maka dia menjadi murjiah dan barang siapa menyembah Allah SWT dgn cinta rasa takut dan harapan maka ia mukmin sejati”. .

Pada abad ketiga tasawuf semakin solid dan berkembang dgn tokoh sentral Abu Sulaiman Addaaroony Ahmad Al Hawary Abul Faidh Zunnun Al Misri Bisyir Al Hafi Abu Bakar Al-Syibli Al Haris Al Muhasibi Assirri Assiqthi Abul Yazid Al Busthami Al-Junaid dan Al Hallaj .

Pada masa ini dan sesudahnya tasawuf berkembang menjadi kelompok-kelompok yg ditokohi oleh seorang syaikh. Seperti diungkap oleh Al Hajwairi ” Pada masa itu lahirlah tarekat-tarekat sufi berjumlah duabelas dan masing-masing menisbatkan dirinya kepada seorang syaikh dari syaikh-syaikh abad tiga dan empat”.

Pada abad keempat tasawuf lbh berkembang lagi sehingga mereka menyebutkan dirinya sebagai ahli hakekat/ bathin sementara ulama lain terutama ulama fiqh disebut sebagai ahli dhohir. Pada masa inilah trend sufi ditetapkan mempunyai empat tahapan atau empat ilmu ;

Ilmu syariah

Ilmu Tariqoh

Ilmu Hakekat

Ilmu Ma`rifat

Pada abad kelima dan seterusnya tasawuf sangat dipengaruhi oleh paham syiah dan filsafat.

Ajaran Sufi Ajaran sufi mengandung usaha mujahadah dan riyadhoh dimana seorang salik harus melewati maqomat dan ahwaal. Maqomat menurut Assarraj Aththusi dalam kitab Alluma` yaitu kondisi ketaatan seorang hamba dihadapan Allah .Maka dia menyebut maqom berupa taubat wara` zuhud . Kemudian salik akan mendapatkan ahwaal yaitu kondisi hati yg bersih krn banyak berdzikir berupa muroqobah tenang menyaksikan kebesaran Allah yakin dll.

Ajaran sufi yg paling banyak ditentang adl konsep hulul yg dicetuskan oleh Abu Yazid Al Busthami dimana Allah masuk kedalam diri seorang sufi sehingga dia mengucapkan syatahat yaitu ungkapan-ungkapan irrasional yg tidak bisa dipahami layaknya orang gila. Hal itu ditentang oleh para ulama krn dianggap bertentangan dgn aqidah Islam dan ajaran seperti itu tidak dikenal dimasa Nabi SAW dan para sahabatnya. Konsep kedua yg ditentang adl wihdatul wujud menyatu dgn Allah SWT. Konsep ini dicetuskan oleh Al Hallaj yg ditentang oleh ulama-ulama dimasanya kemudian dia diajukan kepengadilan krn tidak mau bertaubat akhirnya dihukum mati. Dan ajaran ini dikembangkan oleh Mahyuddin Ibnu Arabi dan dia dikafirkan oleh para ulama yg berjumlah lbh dari 37 orang ulama besar termasuk imam Nawawi. Diantara ajaran/ pendapat Ibnu Arabi dan pengikutnya antara lain ;
*
Wali lbh tinggi dari Nabi
Untuk sampai kepada Allah tidak perlu mengikuti ajaran Nabi . .
Semua ini adl Allah tidak ada nabi/Rasul atau malaikat. Allah adl manusia besar
Tidak sah khilafah kecuali insan kamil
Allah membutuhkan pertolongan makhluk
Nabi Nuh A.s termasuk orang kafir
Da`wah kepada Allah adl tipu daya
Al Haq adl Al Khalq
Kesatuan muthlaq adl agamanya .
Hukum alam adl Allah itu sendiri.
Hamba adl Tuhan
Neraka adl syurga itu sendiri
Al Qur`an mempunyai dua arti yaitu lahir dan batin
Dalam anggapannya dia berkumpul dgn para nabi
Perbuatan hamba adl perbuatan Allah itu sendiri
Ad-Dhal adl al-muhtadi Al Kafir adl Al Mukmin.
Orang-orang kafir tidak akan diazab oleh Allah sama sekali.
Kebenaran berjalan atas unsur-unsur kebendaan/alam.
Hawa nafsu adl Tuhan terbesar
Fir`aun adl mukmin dan terbebas dari siksa neraka
Wanita adl Tuhan
Hakekat ke-Tuhanan tampak jelas dan utuh pada Nabi-nabi a.s
Fir`aun adl Tuhan Musa
dll

Demikianlah pendapat-pendapat Ibnu Arabi dan pengikut-pengikutnya yg kacau balau dan jelas bertentangan dgn Al Qur`an dan sunnah bertebaran dalam kitab-kitab yg mereka tulis.

Langkah-langkah utk menjadi Sufi

Bersambung ???.!

Oleh Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

sumber file al_islam.chm

Mengenal Al-Imam Al-Mahdi

penulis Al-Ustadz Qomar ZA Lc.
Syariah Kajian Utama 24 - Agustus - 2007 21:58:23

Syariat sejati telah gamblang menjelaskan definisi dan menyuguhkan gambaran akan sosok Al-Imam Al-Mahdi. Namun bersemai penyimpangan tdk pelak menjadikan gambaran Al-Imam Al-Mahdi itu menjadi kabur.

Beriman akan Muncul Al-Imam Al-Mahdi
Telah menjadi kewajiban tiap muslim utk mengimani segala yg diberitakan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam di mana ini menjadi konsekuensi persaksian kita: “Muhammad adl hamba dan utusan-Nya.” Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَيُؤْمِنُوا بِي وَبِمَا جِئْتُ بِهِ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّهَا وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ
“Aku diperintahkan utk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada sesembahan yg benar melainkan Allah dan agar mereka beriman kepada apa yg kubawa. Bila mereka melakukan itu mk mereka telah melindungi darah dan harta mereka dariku kecuali dgn haknya. Adapun perhitungan diserahkan kepada Allah.”
Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah tegaskan:
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا
“Apa yg diberikan Rasul kepadamu mk terimalah dia. Dan apa yg dilarang bagimu mk tinggalkanlah.”
Ini menunjukkan wajib beriman dgn segala yg diberitakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam baik berita yg terkait dgn apa yg telah lalu atau yg akan datang. Termasuk di antara adl akan muncul Al-Imam Al-Mahdi.
Berita akan muncul sosok penegak sunnah nan adil itu telah disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dlm banyak hadits. Bahkan tdk sedikit dari para ulama yg menyatakan bahwa hadits mencapai derajat mutawatir secara makna sehingga tiada lagi celah bagi siapapun utk mengingkarinya. Di antara ulama yg menyatakan kemutawatiran hadits-hadits adl Abul Hasan Muhammad bin Husain As-Sijzi Muhammad Al-Barzanji As-Safarini As-Sakhawi Asy-Syaukani Shiddiq Hasan Khan Al-Kattani dan lain-lain rahimahumullah.
Dan para ulama yg menyebutkan keshahihan hadits tentang Al-Mahdi sangat banyak dari kalangan ulama terdahulu maupun belakangan. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu telah menyebutkan sebagian nama mereka di antara 16 ulama yg saya sebutkan sebagiannya: Abu Dawud Al-Qurthubi Ibnu Taimiyyah Adz-Dzahabi Ibnul Qayyim dan Ibnu Hajar rahimahumullah.
Sehingga ini menjadi salah satu akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah. As-Safarini mengatakan: “Telah banyak riwayat yg menyebutkan akan muncul Al-Mahdi sehingga mencapai derajat mutawatir secara makna. Dan itu telah tersebar di kalangan Ahlus Sunnah sehingga teranggap sebagai aqidah mereka.” –beliau menyebut hadits atsar serta nama para sahabat yg meriwayatkan lalu beliau berkata– “Dan telah diriwayatkan dari para sahabat yg disebutkan dan selain mereka dgn riwayat yg banyak juga dari para tabi’in setelah mereka yg dgn semua itu memberi faedah ilmu yg pasti. mk mengimani muncul Mahdi adl wajib sebagaimana telah ditetapkan oleh para ulama dan tertulis dlm akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Beberapa Hadits tentang Al-Imam Al-Mahdi
1. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:
لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ يَوْمٌ - قَالَ زَائِدَةُ فِي حَدِيْثِهِ - لَطَوَّلَ اللهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ حَتَّى يَبْعَثَ فِيْهِ رَجُلاً مِنِّي - أَوْ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي - يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمَ أَبِي، يَمْلَأُ اْلأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلاً كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا
“Bila tdk tersisa dari dunia kecuali satu hari –Za`idah mengatakan dlm haditsnya– tentu Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga Allah utus pada seorang lelaki dariku –atau dari keluargaku–. Nama sesuai dgn namaku dan nama ayah seperti nama ayahku. Ia memenuhi bumi dgn keadilan sebagaimana sebelum telah dipenuhi dgn kedzaliman dan keculasan.”
2. Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhudari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ia mengatakan:
لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنْ الدَّهْرِ إِلاَّ يَوْمٌ لَبَعَثَ اللهُ رَجُلاً مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يَمْلَؤُهَا عَدْلاً كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا
“Bila tdk tersisa dari masa ini kecuali satu hari tentu Allah akan munculkan seorang lelaki dari ahli baitku yg akan memenuhi dunia dgn keadilan sebagaimana telah dipenuhi dgn kecurangan.”
3. Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha ia mengatakan: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْمَهْدِيُّ مِنْ عِتْرَتِي مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ
“Al-Mahdi dari keluargaku dari putra Fathimah.”
4. Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
الْمَهْدِيُّ مِنِّي، أَجْلَى الْجَبْهَةِ أَقْنَى اْلأَنْفِ، يَمْلَأُ اْلأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلاً كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا يَمْلِكُ سَبْعَ سِنِيْنَ
“Al-Mahdi dariku dahi lebar hidung mancung memenuhi bumi dgn keadilan sebagaimana telah dipenuhi dgn kedzaliman berkuasa selama 7 tahun.”
5. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ ابْنُ مَرْيَمَ فِيْكُمْ وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ؟
“Bagaimana dgn kalian jika turun kepada kalian putra Maryam sementara imam kalian dari kalian?”
6. Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُوْنَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِيْنَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. قَالَ: فَيَنْزِلُ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَيَقُوْلُ أَمِيْرُهُمْ: تَعَالَ صَلِّ لَنَا، فَيَقُوْلُ: لاَ، إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ أُمَرَاءُ تَكْرِمَةَ اللهِ هَذِهِ اْلأُمَّةَ
“Masih tetap sekelompok dari umatku berperang di atas kebenaran. Mereka unggul sampai hari kiamat lalu turun ‘Isa putra Maryam. mk pemimpin mereka mengatakan: ‘Kemari jadilah imam kami.’ Ia menjawab: ‘Tidak sebagian kalian adl pemimpin atas sebagian yg lain sebagai kemuliaan dari Allah utk umat ini’.”
Hadits-hadits yg terdapat dlm Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim ini menunjukkan dua hal:
Pertama: Ketika turun ‘Isa bin Maryam dari langit yg memegang kepemimpinan muslimin ketika itu adl seorang dari mereka.
Kedua: Keberadaan pemimpin mereka utk shalat lalu ia mengimami muslimin serta permintaan kepada Nabi ‘Isa ‘alaihissalam saat turun utk mengimami mereka. Ini semua menunjukkan keshalihan pemimpin tersebut dan bahwa ia berada di atas petunjuk.
Dan itu walaupun tdk ada penegasan dgn lafadz Al-Mahdi tetapi menunjukkan sifat orang yg shalih yg mengimami muslimin di waktu itu. Dan terdapat hadits-hadits dlm kitab-kitab Sunan maupun Musnad serta lain yg menerangkan bahwa hadits-hadits yg ada dlm dua kitab shahih itu menunjukkan bahwa orang shalih tersebut bernama Muhammad bin Abdullah dari keturunan Al-Hasan bin ‘Ali yg disebut dgn Al-Mahdi. Dan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam itu sebagian menerangkan sebagian yg lain. Di antara hadits yg menunjukkan hal itu adl hadits yg diriwayatktan oleh Al-Harits ibnu Abi Usamah dlm Musnad- dgn sanad dari Jabir radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَنْزِلُ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ فَيَقُوْلُ أَمِيْرُهُمُ الْمَهْدِيُّ: تَعَالَ، صَلِّ بِنَا. فَيَقُوْلُ: لاَ، إِنَّ بَعْضَهُمْ أَمِيْرُ بَعْضٍ، تَكْرِمَةُ اللهِ لِهَذِهِ اْلأُمَّةِ
“Isa putra Maryam turun lalu pemimpin mereka Al-Mahdi mengatakan: ‘Imamilah kami’. Ia menjawab: ‘Sesungguh sebagian mereka pemimpin bagi sebagian yg lain sebagai kemuliaan dari Allah utk umat ini’.”
Hadits ini dikatakan oleh Ibnul Qayyim rahimahullahu dlm kitab Al-Manarul Munif: “Sanad bagus.”

Nama Al-Imam Al-Mahdi dan Nasabnya
Nama beliau adl Muhammad atau Ahmad bin Abdullah. Seperti dlm hadits yg lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan: “Nama sesuai dgn namaku dan nama ayah sesuai dgn nama ayahku.”
Dia dari keturunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di mana disebutkan dlm riwayat: “Dari ahli baitku.”
Dalam riwayat lain: “Dari keluarga terdekatku .”
Dalam riwayat lain: “Dariku.” dari jalur perkawinan ‘Ali bin Abu Thalib dan Fathimah bintu Rasulillah. Sebagaimana dlm hadits yg lalu dikatakan: “Seseorang dari keluargaku” dan “dari anak keturunan Fathimah.”
Oleh karena Ibnu Katsir rahimahullahu mengatakan: “Dia adl Muhammad bin Abdillah Al-‘Alawi Al-Fathimi Al-Hasani . Allah Subhanahu wa Ta’ala memperbaiki dlm satu malam yakni memberi taubat taufik memberi pemahaman serta bimbingan padahal sebelum tdk seperti itu.”

Sifat Fisiknya
Di antara sifat fisik adl sebagaimana disebutkan dlm riwayat Abu Dawud dan yg lain:
أَجْلَى الْجَبْهَةِ
Arti “Tersingkap rambut dari arah kepala bagian depan” atau “Dahi lebar.”
أَقْنَى اْلأَنْفِ
“Hidung mancung ujung tajam bagian tengah agak naik.”
Al-Qari mengatakan: “Maksud beliau tdk pesek krn yg demikian adl bentuk yg tdk disukai.”

Menebar Keadilan
Di antara sifat Al-Mahdi adl bahwa ia menebar keadilan dan melenyapkan kedzaliman serta keculasan. Sebagaimana tersebut dlm hadits: “Memenuhi bumi dgn keadilan sebagaimana sebelum dipenuhi dgn kezhaliman.”
Sehingga disebutkan dlm hadits dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah bersabda:
يَكُوْنُ فِي أُمَّتِي الْمَهْدِيُّ إِنْ قَصَرَ فَسَبْعٌ وَإِلاَّ فَتِسْعٌ فَتَنْعَمُ فِيْهِ أُمَّتِي نِعْمَةً لَمْ يَنْعَمُوا مِثْلَهَا قَطُّ تُؤْتَى أُكُلَهَا وَلاَ تَدَّخِرُ مِنْهُمْ شَيْئًا وَالْمَالُ يَوْمَئِذٍ كُدُوْسٌ فَيَقُوْمُ الرَّجُلُ فَيَقُوْلُ: يَا مَهْدِيُّ أَعْطِنِي. فَيَقُولُ: خُذْ
“Akan datang pada umatku Al-Mahdi bila masa pendek mk tujuh tahun kalau tdk mk 9 tahun. mk umatku pada masa itu diberi keni’matan dgn keni’matan yg tdk pernah mereka rasakan yg semacam itu sama sekali. Mereka diberi rizki yg luas. Mereka tdk menyimpan sesuatu pun. Harta saat itu berlimpah sehingga seseorang bangkit dan mengatakan: ‘Wahai Mahdi berilah aku.’ Diapun menjawab: ‘Ambillah’.”
Dalam riwayat At-Tirmidzi disebutkan:
فَيَجِيْءُ إِلَيْهِ رَجُلٌ فَيَقُوْلُ: يَا مَهْدِيُّ، أَعْطِنِي، أَعْطِنِي. قَالَ: فَيَحْثِي لَهُ فِي ثَوْبِهِ مَا اسْتَطَاعَ أَنْ يَحْمِلَهُ
“Sehingga datang kepada seseorang seraya mengatakan: ‘Wahai Mahdi berilah aku berilah aku.’ Nabi mengatakan: “Maka Mahdi menuangkan untuk di pakaian sampai ia tdk dapat membawanya.”
Ibnu Katsir rahimahullahu mengatakan: “Di masa buah-buahan banyak. Tanam-tanaman lebat harta benda melimpah. Penguasa benar-benar berkuasa agama menjadi tegak musuh menjadi hina kebaikan terwujud di masa terus-menerus.”
Dalam riwayat Al-Hakim disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَخْرُجُ فِيْ آخِرِ أُمَّتِي الْمَهْدِيُّ يُسْقِيْهِ اللهُ الْغَيْثَ، وَتُخْرِجُ اْلأَرْضُ نَبَاتَهَا، وَيُعْطِي الْمَالَ صِحَاحًا، وَتَكْثُرُ الْمَاشِيَةُ وَتَعْظُمُ اْلأُمَّةُ، يَعِيْشُ سَبْعاً أَوْ ثَمَانِيًا - يَعْنِيْ حِجَجًا -
“Muncul di akhir umatku Al-Mahdi. Allah menyiramkan hujan sehingga bumi mengeluarkan tanamannya. Ia membagi harta secara merata. Binatang ternak semakin banyak umat pun menjadi besar. Ia hidup selama 7 atau 8 –yakni tahun–.”

Waktu Munculnya
Dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan At-Tirmidzi disebutkan: “Ketahuilah yg sudah dikenal di kalangan seluruh pemeluk Islam sepanjang masa bahwa di akhir zaman pasti muncul seorang dari ahlul bait yg membela agama dan menebarkan keadilan serta diikuti oleh muslimin. Ia juga menguasai kerajaan-kerajaan Islam. Ia dijuluki Al-Mahdi. Juga tentang keluar Dajjal serta tanda-tanda kiamat sesudah yg terdapat dlm kitab Shahih muncul setelahnya. Dan bahwa kemunculan ‘Isa juga setelah kemudian beliau membunuh Dajjal. Atau ‘Isa turun setelah lalu membantu utk membunuh Dajjal kemudian bermakmum kepada Mahdi dlm shalatnya.”
At-Tirmidzi rahimahullahu meriwayatkan dari Zir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تَذْهَبُ الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ الْعَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي
“Dunia tdk akan lenyap hingga seorang dari keluargaku menguasai bangsa Arab. Nama sesuai dgn namaku.”
Dari sini berarti muncul Al-Imam Al-Mahdi adl di akhir zaman sekaligus mengawali tanda-tanda besar akan datang kiamat. Namun sebagian ulama sempat ragu apakah Mahdi ini sebagai awal tanda yg besar atau tanda yg lain. Sebagian ulama menyatakan dgn yakin bahwa Mahdi sebagai tanda pertama lalu berturut-turut datang tanda yg lain. Di antara yg menyebutkan dgn tegas yg demikian adl Muhammad Al-Barzanji rahimahullahu . Beliau mengatakan dlm buku Al-’Isya`ah li Asyrath As-Sa’ah: “Bab Ketiga tanda-tanda besar dan tanda-tanda yg dekat yg setelah tibalah hari kiamat dan itu juga banyak. Di antara Al-Mahdi dan itu yg pertama.”
Adapun Ibnu Katsir rahimahullahu mengatakan: “Muncul nanti di akhir zaman. Dan saya kira keluar adl sebelum turun ‘Isa bin Maryam sebagaimana ditunjukkan oleh hadits-hadits yg berkaitan dgn hal itu.”

Masa Kekuasaannya
Terdapat dlm Sunan At-Tirmidzi:
إِنَّ فِي أُمَّتِي الْمَهْدِيَّ يَخْرُجُ يَعِيْشُ خَمْسًا أَوْ سَبْعًا أَوْ تِسْعًا -زَيْدٌ الشَّاكُّ- قَالَ: قُلْنَا: وَمَا ذَاكَ؟ قَال: سِنِيْنَ.
“Sesungguh pada umatku ada Al-Mahdi. Ia muncul hidup 5 atau 7 atau 9.” –Zaid ragu–. Abu Sa’id mengatakan: “Apa itu?” Beliau menjawab: “Tahun.”
يَكُوْنُ فِي أُمَّتِي الْمَهْدِيُّ إِنْ قُصِرَ فَسَبْعٌ وَإِلاَّ فَتِسْعٌ
“Akan datang pada umatku Al-Mahdi bila masa pendek mk 7 tahun kalau tdk mk 9 tahun.”
Dengan perbedaan riwayat ini mk Ibnu Katsir rahimahullahu mengatakan: “Ini menunjukkan bahwa paling lama masa tinggal - adl 9 tahun dan sedikit 5 atau 7 tahun.”
Sementara Al-Mubarakfuri mengatakan: “Yakni keraguan itu berasal dari Zaid. Sementara dari shahabat Abu Sa’id dlm riwayat Abu Dawud: ‘dan menguasai selama 7 tahun’ tanpa keraguan. Demikian pula dlm hadits Ummu Salamah dlm riwayat Abu Dawud dgn lafadz ‘maka dia tinggal selama 7 tahun’ tanpa keraguan. mk riwayat yg tegas lbh dikedepankan daripada yg ragu.”

Asal Munculnya
Riwayat-riwayat di atas menunjukkan bahwa muncul dari arah timur atau Al-Masyriq. Ibnu Katsir rahimahullahu mengatakan:
“Muncul Mahdi dari negeri-negeri timur bukan dari gua Samarra seperti disangka oleh orang2 bodoh dari kalangan Syi’ah.”
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu ia mengatakan:
بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ أَقْبَلَ فِتْيَةٌ مِنْ بَنِي هَاشِمٍ فَلَمَّا رَآهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اغْرَوْرَقَتْ عَيْنَاهُ وَتَغَيَّرَ لَوْنُهُ. قَالَ: فَقُلْتُ: مَا نَزَالُ نَرَى فِي وَجْهِكَ شَيْئًا نَكْرَهُهُ. فَقَالَ: إِنَّا أَهْلُ بَيْتٍ اخْتَارَ اللهُ لَنَا اْلآخِرَةَ عَلَى الدُّنْيَا، وَإِنَّ أَهْلَ بَيْتِي سَيَلْقَوْنَ بَعْدِي بَلاَءً وَتَشْرِيْدًا وَتَطْرِيْدًا حَتَّى يَأْتِيَ قَوْمٌ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَعَهُمْ رَايَاتٌ سُوْدٌ فَيَسْأَلُوْنَ الْخَيْرَ فَلاَ يُعْطَوْنَهُ فَيُقَاتِلُوْنَ فَيُنْصَرُوْنَ فَيُعْطَوْنَ مَا سَأَلُوا فَلاَ يَقْبَلُوْنَهُ حَتَّى يَدْفَعُوْهَا إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي فَيَمْلَؤُهَا قِسْطًا كَمَا مَلَئُوْهَا جَوْرًا، فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَلْيَأْتِهِمْ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ
“Tatkala kami berada di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba-tiba datang sekelompok pemuda dari Bani Hasyim. Ketika Nabi melihat mereka kedua mata beliau berlinang air mata dan berubahlah roman mukanya. mk aku katakan: ‘Kami masih tetap melihat pada wajahmu sesuatu yg tdk kami sukai.’ Lalu beliau menjawab: ‘Kami ahlul bait. Allah telah pilihkan akhirat utk kami daripada dunia. Dan sesungguh sepeninggalku keluargaku akan menemui bencana-bencana dan pengusiran. Hingga datang sebuah kaum dari arah timur bersama mereka ada bendera berwarna hitam1. Mereka meminta kebaikan namun mereka tdk diberi lalu mereka memerangi dan mendapat pertolongan sehingga mereka diberi apa yg mereka minta tetapi mereka tdk menerimanya. Hingga mereka menyerahkan kepemimpinan kepada seseorang dari keluargaku. Lalu ia memenuhi bumi ini dgn keadilan sebagaimana orang2 memenuhi dgn kezhaliman. Barangsiapa di antara kalian mendapati mk datangilah mereka walaupun dgn merangkak di atas es’.”
As-Sindi mengatakan: “Yang nampak kisah itu merupakan isyarat keadaan Al-Mahdi yg dijanjikan. Oleh krn itu penulis menyebutkan hadits ini dlm bab ini .”
Ibnu Katsir rahimahullahu mengatakan: “Dan orang2 dari timur mendukung menolong dan menegakkan agama serta mengokohkannya. Bendera mereka berwarna hitam dan itu merupakan pakaian yg memiliki kewibawaan krn bendera Rasulullah berwarna hitam yg dinamai Al-Iqab.”
Beliau juga mengatakan: “Maksud Al-Mahdi yg terpuji yg dijanjikan keluar di akhir zaman asal muncul adl dari arah timur dan diba’iat di Ka’bah seperti yg disebutkan oleh nash hadits.”
Tentang tempat bai’at telah diisyaratkan oleh hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seseorang dibai’at di antara rukun dan Maqam .”

Proses Muncul Al-Imam Al-Mahdi
Muncul Al-Imam Al-Mahdi bukan bak sulap batil yg seolah muncul tanpa sebab dan tiba-tiba. Namun muncul tentu mengikuti sunnatullah pada alam ini yakni melalui proses yg menuju ke arah sana.
Menjelaskan hal itu Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu mengatakan: “Nabi memberikan kabar gembira tentang akan datang seseorang dari keluarga dan beliau menyebutkan dgn sifat-sifat yg menonjol. Di antara yg sifat terpenting adl bahwa beliau berhukum dgn Islam dan menebarkan keadilan di antara manusia.
Jadi pada hakikat beliau termasuk para mujaddid yg Allah Subhanahu wa Ta’ala munculkan di penghujung tiap 100 tahun sebagaimana telah shahih berita dari beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini juga bukan berarti tdk perlu berupaya mencari ilmu dan mengamalkan utk memperbarui agama. Sehingga akan keluar Al-Mahdi tidaklah berarti bermalas-malasan karena serta tdk bersiap atau beramal utk menegakkan hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala di muka bumi. Bahkan sebalik itulah yg benar krn Al-Mahdi tdk mungkin upaya lbh dari Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yg selama 23 tahun berbuat utk mengokohkan pilar-pilar Islam dan menegakkan negaranya.
Maka kira-kira apa yg akan dilakukan Al-Mahdi seandai ia muncul dan mendapati kaum muslimin dlm kondisi terpecah berkelompok-kelompok dan ulama mereka –kecuali sedikit dari mereka– orang2 telah menjadikan mereka sebagai para pemimpin. Tentu tdk akan dapat menegakkan negara Islam kecuali setelah mempersatukan kalimat mereka dan menyatukan mereka dlm satu barisan serta dlm satu bendera.
Dan ini –tanpa diragukan– membutuhkan waktu yg panjang Allah Maha Tahu tentangnya. Syariat serta akal kedua mengharuskan agar orang2 yg ikhlas dari kalangan muslimin menjalankan kewajiban ini. Sehingga manakala Al-Mahdi keluar tiada kebutuhan kecuali tinggal menggiring mereka kepada kemenangan. Kalaupun belum keluar mk mereka pun telah melakukan kewajiban mereka dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهُ وَالْمُؤْمِنُوْنَ
“Dan katakanlah: ‘Beramallah kalian mk Allah dan Rasul-Nya serta orang2 mukmin akan melihat amalan kalian itu’.” (Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah 4/42-43)
Wallahu a’lam.

1 Ibnu Katsir rahimahullahu mengatakan: “Bendera itu bukanlah yg dibawa Abu Muslim dari Khurasan yg kemudian menghancurkan dinasti Bani Umayyah pada tahun 132 H. Namun bendera hitam lain yg datang mengiringi Al-Mahdi.”
Bukan pula pasukan Thaliban yg di Afghanistan sebagaimana yg disebut dlm poster berjudul Huru-Hara Akhir Zaman karya Amin Muhammad Jamaludin yg laris itu. Selebaran itu sendiri sarat dgn berbagai ramalan dan takwil hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang tanda-tanda hari kiamat. Hendak kaum muslimin tdk lekas terkesima dgn takwil semacam itu. Sebagaimana pula hal ini tdk berarti mengingkari hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang peristiwa akhir zaman.

Sumber: www.asysyariah.com

Manajemen Pendidikan Pondok Pesantren

Dalam prinsip ajaran Islam segala sesuatu tak boleh dilakukan secara asal-asalan melainkan harus dilakukan secara rapi benar tertib dan teratur dan proses-proses juga harus diikuti dgn tertib.

Dalam sebuah riwayat Rasulullah saw bersabda : yg arti : “Sesungguh Allah sangat mencintati orang yg jika melakukan sesuatu pekerjaan dilakukan secara Itqan (tepat terarah jelas dan tuntas)”. (HR Thabrani)
Sebenar manajemen dalam arti mengatur segala sesuatu agar dilakukan dgn baik tepat dan tuntas merupakan hal yg disyariatkan dalam ajaran Islam sebab dalam islam arah gayah (tujuan) yg jelas landasan yg kokoh dan kaifiyah yg benar merupakan amal perbuatan yg dicintai Allah swt.


Setiap organisasi termasuk pendidikan pondok pesantren memiliki aktivitas-aktivitas pekerjaan tertentu dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Salah satu aktivitas tersebut adl manajemen. Dengan pengetahuan manajemen pengelola pondok pesantren bisa mengangkat dan menerapkan prinsip-prinsip dasar serta ilmu yg ada di dalam Al-Qur’an dan Hadis ke dalam kembaga tersebut.

Manajemen sebagai ilmu yg baru dikenal pada pertengahan abad ke-19 dewasa ini sangat populer bahkan dianggap sebagai kunci keberhasilan pengelola perusahaan atau lembaga pendidikan tak terkecuali lembaga pendidikan Islam seperti pondok pesantren maka hanya dgn manajemen lembaga pendidikan pesantren diharapkan dapat berkembang sesuai harapan krn itu manajemen merupakan sebuah niscaya bagi lembaga pendidikan Islam atau pesantren utk mengembangkan lembaga ke arah yg lbh baik.

Abudin Nata (2003 : 43) menyebutkan dewasa ini pendidikan islam terus dihadapkan pada berbagai problema yg kian kompleks krn itu upaya berbenah diri melalui penataan SDM peningkatan kompetensi dan penguatan institusi mutlak harus dilakukan dan semua itu mustahil tanpa manajemen yg profesional.
Seperti diketahui bahwa sebagai sebuah sistem pendidikan Islam mengandung berbagai komponen yg saling berkaitan satu sama lain komponen tersebut meliputi landasan tujuan kurikulum kompetensi dan profesionalisme guru pola hubungan guru dan murid metodologi pembelajaran sarana prasarana evaluasi pembiayaan dan lain sebagainya. Berbagai komponen ini - krn dilakukan tanpa perencanaan konsep yg matang - seringkali berjalan apa ada alami dan tradisional akibat mutu pendidikan Islam acapkali menunjukkan keadaan yg kurang membanggakan.

Al-Qur’an dan Hadits yg notabene merupakan landasan dan dasar pendidikan Islam saat ini belum benar-benar digunakan sebagaimana mestinya. Hal ini diakibatkan oleh minim pakar -di Indonesia- yg secara khusus mendalami pemahaman kedua sumber tersebut dalam perspektif pendidikan Islam. Ummat Islam belum banyak mengetahui tentang isi kandungan Al-Quran dan Al-Sunnah yg berhubungan dgn pendidikan secara baik. Akibat proses pendidikan Islam belum berjalan diatas landasan dan dasar ajaran Islam itu sendiri.

Sebagai konsekwensi visi dan misi pendidikan Islam juga masih belum berhasil dirumuskan secara baik dan universal. Tujuan pendidikan Islam juga seringkali diorientasikan utk menghasilkan manusia – manusia siap pakai bukan siap hidup menguasai ilmu Islam saja bukan berkarekter islami dan visi diarahkan utk mewujudkan manusia yg shalih dalam arti ritual ukhrowi belum sosial dunia Akibat lulusan pendidikan Islam hanya memiliki kesempatan dan peluang yg terbatas mereka kurang mampu bersaing dan tak mampu berebut peluang dan kesempatan dalam ruang yg lbh kompleks.
Konsekwensi lbh lanjut lulusan pendidikan Islam semakin terpinggirkan dan tak berdaya ini merupakan masalah besar yg perlu segera diatasi lbh lebih dalam dunia persaingan yg kian kompetieif dan mengglobal. Problema ini kian diperparah oleh tak tersedia tenaga pendidik Islam yg profesional yaitu tenaga pendidik yg selain menguasai materi ilmu yg diajarkan secara baik dan benar juga harus mampu mengajarkan secara efektif dan efisien kepada para siswa serta harus pula memiliki idealisme.

Manajemen yg dimaksud disini adl kegiatan seseorang dalam mengatur organisasi lembaga atau perusahaan yg bersifat manusia maupun non manusia sehingga tujuan organisasi lembaga atau perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Bertolak dari rumusan ini terdapat beberapa unsur yg inheren dalam manajemen antara lain :

1. Unsur proses arti seorang manejer dalam menjalankan tugas manajerial harus mengikuti prinsip graduasi yg berkelanjutan.
2. Unsur penataan arti dalam proses manajemen prinsip utama adl semangat mengelola mengatur dan menata.
3. Unsur implementasi arti setelah diatur dan ditata dgn baik perlu dilaksanakan secara profesional.
4. Unsur kompetensi. Arti sumber-sumber potensial yg dilibatkan baik yg bersifat manusia maupun non manusia mesti berdasarkan kompetensi profesionalitas dan kualitasnya.
5. Unsur tujuan yg harus dicapai tujuan yg ada harus disepakati oleh keseluruhan anggota organisasi. Hal ini agar semua sumber daya manusia mempunyai tujuan yg sama dan selalu berusaha utk mensukseskannya. Dengan demikian tujuan yg ada dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas dalam organisasi.
6. Unsur efektifitas dan efisiensi. Arti tujuan yg ditetapkan diusahakan tercapai secara efektif dan efisien.

Relevan dgn hal diatas Hamzah (1994 : 32) menyebutkan bahwa yg dimaksud dgn Manajemen Pendidikan Pesantren adl aktivitas memadukan sumber-sumber Pendidikan Pesantren agar terpusat dalam usaha utk mencapai tujuan Pendidikan Pesantren yg telah ditentukan sebelum dgn kata lain manajemen Pendidikan merupakan mobilisasi segala sumberdaya Pendidikan Pesantren utk mencapai tujuan pendidikan yg telah ditetapkan.
Maka manajemen Pendidikan Pesantren hakekat adl suatu proses penataan dan pengelolaan lembaga Pendidikan Pesantren yg melibatkan sumber daya manusia dan non manusia dalam menggerakkan mencapai tujuan Pendidikan Pesantren secara efektif dan efisien.”. Yang disebut “efektif dan efisien” adl pengelolaan yg berhasil mencapai sasaran dgn sempurna cepat tepat dan selamat. Sedangkan yg “tak efektif” adl pengelolaan yg tak berhasil memenuhi tujuan krn ada mis-manajemen maka manajemen yg tak efisien adl manajemen yg berhasil mencapai tujuan tetapi melalui penghamburan atau pemborosan baik tenaga waktu maupun biaya.
Reddin (1970 : 135) memberikan beberapa gambaran tentang perilaku manajer yg efektif antara lain : pertama mengembangkan potensi para bawahan kedua memahami dan tahu tentang apa yg diinginkan dan giat mengejar memiliki motivasi yg tinggi ketiga memperlakukan bawahan secara berbeda-beda sesuai dgn individu dan keempat bertindak secara team manajer.

Seorang manajer tak hanya memanfaatkan tenaga bawahan yg sudah ahli atau trampil demi kelancaran organisasi yg dia pimpin saja tetapi juga memberikan kesempatan pada bawahan agar mereka dapat meningkatkan keahlian atau ketrampilannya.
Manajer Pendidikan Pesantren pada umum hanya tahu apa tugas mereka agar proses pendidikan dapat berlangsung konstan tetapi acapkali mereka kurang mampu mengantisipasi secara akurat perubahan yg bakal terjadi di masyarakat pada umum dan dalam dunia pendidikan Islam khususnya. Akibat mereka hanya tenggelam dalam tugas-tugas rutin organisasi keseharian tetapi sangat sulit melakukan inovasi progresif nan memungkinkan dicapai tujuan organisasi secara lbh improve dan membanggakan.

Dalam tiap perjalanan sebuah lembaga itu tak terlepas yg nama aktivitas managemen krn tiap lembaga organisasi dan termasuk pondok pesantren selalu berkaitan dgn usaha-usaha mengembangkan dan memimpin suatu tim kerja sama atau kelompok orang dalam satu kesatuan dgn memanfaatkan sumber daya yg ada. Semua ini utk mencapai suatu tujuan tertentu dalam organisasi yg ditetapkan sebelumnya. Maka dari pada itu keterkaitan managemen dan memimpin tidaklah salah jika kemudian orang menyatakan bahwa managemen sangat berkait erat dgn persoalan kepemimpinan. Karena managemen dari segi etimologi yg berasal dari sebuah kata manage atau manus (latin) yg berarti memimpin menangani mengatur dan membimbing. Dengan demikian pengertian managemen dapat diartikan sebagai sebuah proses khas yg terdiri dari tindakan-tindakan; perencanaan pengorganisasian penggiatan dan juga pengawasan. Ini semua juga dilakukan utk menentukan atau juga utk mencapai sasaran yg telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lainnya.

Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa managemen adl ilmu aplikatif dimana jika dijabarkan menjadi sebuah proses tindakan meliputi beberapa hal : Pleaning organizing aktuating controling. Berdasarkan empat hirarki tersebut managemen dapat bergerak tentu hal itu juga bergantung tingkat kepemimpinan seorang manager. Arti adl proses managerial sebuah organisasi akan bergerak apabila para manager mengerti dan paham secara benar akan apa yg dilakukannya. (Suhartini dkk2005:70-72)

Maka berdasarkan dari definisi di atas baik secara etimologi dan termenologi berbicara managemen pendidikan pondok pesantren atau bisa disebut mengolah konsep apapun tentang pesantren sebenar bukanlah pekerjaan mudah. Terlebih dahulu ada kenyataan bahwa tak ada konsep yg mutlak rasional dan paling afdhol diterapkan di pesantren. Baik sejarah pertumbuhan yg unik maupun krn tertinggal pesantren dari lembaga-lembaga kemasyarakatan lain dalam melakukan kegiatan-kegiatan teknis pesantren belum mampu mengolah apalagi dalam soal melaksanakan konsep yg disusun berdasarkan pertimbangan rasional.

Kendati bersifat gradual dalam beberapa tahun terakhir di lembaga pendidikan pesantren telah dilakukan berbagai pembaharuan di bidang manajemen sebagai jawaban atas tuntutan demokratisasi global salah satu bentuk adl model manajemen demokratis yg berbasis kultural dari oleh dan utk peserta didik (DOUP) dalam konteks ini terjadi rekonstruksi dari yg top down menjadi button up dari yg doktrimal menjadi demokratik dari yg menyeramkan menjadi menyenangkan.

Konsederasi yg dapat digunakan bagi model manajemen demokratis adl bahwa tiap manusia dan masyarakat diciptakan dalam keadaan merdeka krn itu kemerdekaan adl hak tiap manusia dan kemerdekaan sejati itu adl terbebas rakyat dari berbagai bentuk ketak berdayaan disegala bidang termasuk pendidikan.
Karena itu agenda utama manajemen demokratis dalam pendidikan islam adl semangat pembebasan kaum muslimin dari belenggu ideologi dan relasi kekuasaan yg menghambat mencapai perkembangan harkat dan martabat kemanusiaan maka manajemen demokratis dalam pendidikan islam sejati diarahkan pada proses aksi dimana kelompok sosial kelas bawah mengontrol ilmu pengetahuan dan membangun daya melalui pendidikan penelitian dan tindakan sosial kritis.
Dari sisi managemen kelembagaan di pesantren saat ini telah terjadi perubahan mendasar yakni dari kepeminpinan yg sentralistik hirarkis dan cenderung singgle fighter berubah menjadi model managemen kolektif seperti model yayasan.

Sejati manajemen berhubungan erat dgn usaha utk tujuan tertentu dgn jalan menggunakan berbagai sumber daya yg tersedia dalam organisasi atau lembaga pendidikan Islam dgn cara yg sebaik mungkin. Manajemen bukan hanya mengatur tempat melainkan juga mengatur orang per orang dalam mengatur orang tentu diperlukan seni atau kiat agar tiap orang yg bekerja dapat menikmati pekerjaan mereka.

Dalam proses manajemen fungsi-fungsi manajemen digambarkan secara umum dalam tampilan prangkat organisasi yg dikenal dgn sebutan teori manajemen klasik. Para pakar manajemen mempunyai perbedaan pendapat dalam merumuskan proses manajemen Bagi Poul Mali (1981 : 54) fungsi manajemen meliputi : planning organizing staffing directing and controlling. Sedangkan dalam pandangan Wayne (1988 : 32) fungsi manajemen meliputi : planning organizing leading and controlling. Sementara menurut Peter Drukcer (1954 : 87) proses manajemen dimulai dari planning organizing staffing directing coordinating reporting dan budgeting. Dan menurut Made Pidarta (1988 : 85) manajemen meliputi : planning organizing comanding coordinating controlling
Berdasarkan uraian diatas yg wajib ada dalam proses manajemen minimal empat hal yakni : planning organizing actuating controlling (POAC). Empat hal ini proses digambarkan dalam bentuk siklus krn ada saling keterikatan antara proses yg pertama dgn proses beriku begitu juga setelah pelaksanaan controlling lazim dilanjutkan dgn membuat planning baru.

Dalam hal ini para pakar manajemen pendidikan Islam merumuskan siklus proses manajemen pendidikan Islam diawali oleh ada sasaran yg telah ditetapkan terlebih dahulu lalu disusunlah rencana utk mencapai sasaran tersebut dgn mengorganisir berbagai sumber daya yg ada baik materiil maupun non materiil lalu berbagai sumberdaya tersebut digerakkan sesuai job masing masing dan dalam aktuating tersebut dilakukan pengawasan agar proses tersebut tetap sesuai dgn rencana yg telah ditetapkan sebelumnya.

Perencanaan pendidikan islam adl proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan kegiatan yg akan dikerjakan pada waktu yg akan datang utk mencapai sasaran atau tujuan pendidikan islam yg telah dirumuskan dan ditetapkan sebelumnya.
Dalam islam keharusan membuat perencanaan yg teliti sebelum melakukan tindakan banyak disinyalir dalam teks suci baik secara langsung maupun secara sindiran (kinayah) misal dalam islam diajarkan bahwa upaya penegakan yg ma’ruf dan pencegahan yg munkar membutuhkan sebuah perencanaan dan strategi yg baik sebab bisa jadi kebenaran yg tak terorganisir dan terencana akan dikalahkan oleh kebatilan yg terorganisir dan terencana.

Meskipun Alqur’an menyatakan yg benar pasti mengalahkan yg bathil (al Isra’ : 81) namun Allah lbh mencintai dan meridhoi kebenaran yg diperjuangkan dalam sebuah barisan yg rapi terencana dan teratur ( as shaff : 4)
Setelah perencanaan dilanjutkan dgn pengorganisasian yakni proses penataan pengelompokan dan pendistribusian tugas tanggung jawab dan wewenang kepada semua perangkat yg dimiliki menjadi kolektifitas yg dapat digerakkan sebagai satu kesatuan team work dalam mencapai tujuan yg telah ditentukan secara efektif dan efesien. Dalam Qs. 6 : 132 ditegaskan bahwa “Setiap orang mempunyai tingkatan menurut pekerjaan masing-masing.

Sewaktu Rasulullah membentuk atribut-aribut negara dalam kedudukan beliau sebagai pemegang kekuasaan tetinggi beliau membentuk organisasi yg didalam terlibat para sahabat beliau yg beliau tempatkan pada kedudukan menurut kecakapan dan ilmu masing-masing. Tidak dapat dipungkiri bahwa Rasulullah adl seorang organisatoris ulung administrator yg jenius dan pendidik yg baik yg menjadi panutan krn itu beliau disebut sebagai panutan yg baik (uswatun hasanah).

Setelah planning dan organizing dalam siklus manajemen pendidikan islam dilanjutkan dgn actuating yakni proses menggerakkan atau merangsang anggota anggota kelompok utk melaksanakan tugas mereka masing masing dgn kemauan baik dan antusias.

Fungsi Actuating berhubungan erat dgn sumber daya manusia oleh krn itu seorang pemimpin pendidikan Islam dalam membina kerjasama mengarahkan dan mendorong kegairahan kerja para bawahan perlu memahami seperangkat faktor-faktor manusia tersebut krn itu actuating bukan hanya kata-kata manis dan basa-basi tetapi merupakan pemahaman radik akan berbagai kemampuan kesanggupan keadaan motivasi dan kebutuhan orang lain yg dgn itu dijadikan sebagai sarana penggerak mereka dalam bekerja secara bersama-sama sebagai taem work.
Siklus terakhir adl controlling yakni proses pengawasan dan pemantauan terhadap tugas yg dilaksanakan sekaligus memberikan penilaian evaluasi dan perbaikan sehingga pelaksanaan tugas kembali sesuai dgn rencana yg telah ditetapkan.

Menurut Siagian (1983 : 21) fungsi pengawasan merupakan upaya penyesuaian antara rencana yg telah disusun dgn pelaksanaan dilapangan utk mengetahui hasil yg dicapai benar-benar sesuai dgn rencana yg telah disusun diperlukan informasi tentang tingkat pencapaian hasil. Informasi ini dapat diperoleh melalui komunikasi dgn bawahan khusus laporan dari bawahan atau observasi langsung. Apabila hasil tak sesuai dgn standar yg ditentukan pimpinan dapat meminta informasi tentang masalah yg dihadapi.

Dengan demikian tindakan perbaikan dapat disesuaikan dgn sumber masalah. Di samping itu utk menghindari kesalahpahaman tentang arti maksud dan tujuan pengawasan antara pengawas dgn yg diawasi perlu dipelihara jalur komunikasi yg efektif dan bermakna dalam arti bebas dari prasangka nigatif dan dilakukan secara berdayaguna dan berhasilguna al hasil tujuan pengawasan pendidikan Islam haruslah konstruktif yakni benar benar utk memperbaiki meningkatkan efektifitas dan efisiensi.